Page 146 - 2B
P. 146

2B


                    Suatu  kali  senior  FLP  Malang,  Bapak  Heri  Mulyo  Cahyo
            mengontak  Moli,  menanyakan  perihal  Si  Novel  kapan  diterbitkan.
            Rencananya,  novel  ini  hendak  kami  terbitkan  usai  Ujian  Nasional
            saja, saat yang menurut kami lebih sesuai dengan isinya. SMS dari
            Pak Heri membuat kami agak kelabakan. Jadilah babak akhir bagian
            kerja  kami  diselesaikan  dalam  satu  malam,  berikut  editing,  sampai

            esok harinya.
                    Kedua,  yaitu  karena  ada  kesempatan  dipaksa.  Jika  saya
            menyiakan kesempatan ini maka kapan lagi saya akan menulis?
                    Ketika    saya  terpaksa  menulis,  mood  datang  dengan
            sendirinya.  Lalu  bagaimana  jika  di  tengah  jalan  saya  tak  dapat
            menuliskan apa yang  ada di pikiran saya? Apa  yang pernah saya
            coba dalam menulis novel ini ialah, asal tersedia banyak waktu, saya

            menyelinginya dengan membaca apa yang saya suka. Ketika pikiran
            macet datang, saya membaca satu sampai dua halaman artikel yang
            saya sukai, lalu saya lanjutkan lagi menulis novel ini.
                    Penggarapan  novel  ini  dimulai  dengan  Moli  menyerahkan
            naskah awalnya kepada saya. Saya baca, sambil saya tuliskan ide-
            ide saya di dalamnya. Saya kebagian bab sekian hingga sekian dan

            Moli  mengerjakan  bab  yang  lainnya.    Kami  menyepakati  beberapa
            perubahan  pada  rangkaian  peristiwa  dan  menetapkan  karakter
            beberapa  tokohnya.    Rangkaian  peristiwa  dan  karakter  tokoh
            sebagian kami ambil dari pengalaman pribadi, sebagian pengalaman
            saya, lebih banyak dari pengalaman Moli. Sebagian lagi, rangkaian
            peristiwa  kami  olah  dari  beberapa  referensi  terkait  kasus-kasus
            kecurangan dalam Ujian Nasional, terutama pada tahun 2009.




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151