Page 141 - 2B
P. 141

2B


            Bit.  Aku..  aku  tak  hendak  memimpin  kecurangan  itu.  Lihatlah
            hasilnya.  Sama  saja.  Gagal.  Gara-gara    itu  pun  semua  anak
            menyalahkanku.”
                    Kulihat  Bara  yang  memanas.  Tak  kusangka  emosinya
            kemudian bermain, mengalir lewat bait kata-katanya.
                    “Ini petaka. Benar-benar tak akan kugunakan ijazah paket C

            itu nanti.  Masa bodoh dengan  yang namanya ujian.  Ilmu itu bukan
            hanya  pada  kertas  semata.  Ilmu  adalah  bagaimana  kau  dapat
            bermanfaat bagi orang lain bukan? Bermanfaat lewat ilmu-ilmu itu.”
                    Ingin  sekali  kujawab,  “Seperti  ilmu  organisasimu  dahulu.
            Sayang, kau manfaatkan di tempat yang salah. Semua kau gunakan
            atas  nama  solidaritas,  dan  untuk  sebuah  kata  reputasi.”  Ingin
            kulontarkan kata-kata itu, tapi aku urung. Kurasa lebih nyaman jika

            membiarkan  Bara  meneruskan  curahan  hatinya,  bukan  malah
            mencercanya.
                    “Baiklah  Bit,  ambil  pensil  ini  dan  simpan  baik-baik.  Kita
            ketemu  tahun  depan,  pada  ujian  nasional  yang  akan  datang.  Jika
            jadwal  ujian  kita  berbeda,  kau  harus  datang  pada  saat  ujian
            nasionalku, Fisika.” Katanya kemudian sembari menyerahkan pensil

            yang dia pegang. “Pensil ini kenang-kenangan dariku. Ingat Bit, 2B!
            Pensil 2B! Melalui pensil ini, kita menerima takdir!”
                    Aku  mengambilnya.  Kali  ini  kuturuti  saja  apa  maunya.
            Percakapan  kami  kemudian  berhenti  ketika  pengawas  memasuki
            ruangan, ujian paket C terakhir kala itu.
                    Aku menghela nafas. Itulah asal-muasal pensil 2B yang saat
            ini kupegang. 2B! Ya. Akan kuingat sekali kata-kata Bara waktu itu.



                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  140
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146