Page 137 - 2B
P. 137

2B


            Sebenarnya aku pun boleh menikuti SNMPTN dengan ijazah paket
            C.  Permasalahannya,  ijazah  paket  C  pun  belum  kudapat.  Masih
            harus menunggu waktu 1 bulan untuk mengetahui pengumumannya.
                    Lelah  sebenarnya  kurasakan,  begitu  bosan  menghadapi
            buku-buku ini. Penat rasanya. Otakku serasa dikuras. Setelah ujian
            nasional, aku tak berhenti untuk belajar. Bersama anak-anak, masih

            kami hadapi banyak soal. Persiapan masuk perguruan tinggi, itulah
            tujuannya.  Dan  kemudian,  malapetaka  bagiku  muncul.  Aku
            mendapati diri tidak lulus ujian nasional. Otak pun kembali diputar,
            belajar  untuk  persiapan  paket  C.  Setelahnya?  Kembali  lagi  belajar
            untuk persiapan ujian mandiri.
                    Jenuh sekarang melanda. Segera saja kusingkirkan buku di
            depanku.    Pikiranku  sedang  tak  fokus.  Kugeser  bukuku  hingga

            menjatuhkan salah satu benda dari mejaku. Aku tersentak, benda itu
            jatuh  dan  mengguling  ke  bawah  meja  belajarku.  Aku  melirik  dan
            kemudian  turun  dari  kursi,  berjongkok  dan  menengok  ke  bawah
            meja. Benda langsing panjang itu terlihat. Kuraih, kupegang erat dan
            aku pun kembali duduk.
                    Kuperhatikan  lamat-lamat.  Benda  ini,  gumamku  kemudian

            dalam hati. Pensil 2b yang kudapatkan dari seseorang.
                    “Kau  tahu  Bit,  kita  memiliki  awal  nama  yang  sama,”  Bara
            berkata sambil memainkan pensil 2b yang ada di tangannya waktu
            itu.  Sembari  menunggu  ujian  paket  C  selanjutnya,  Bara  berbalik
            menghadap  mejaku,  menopang  wajah  pada  kursi.  “Sama-sama
            berawalan  B kan?  Bita  dan Bara!”  Tegasnya lagi kemudian, masih
            memandang  pensil  2bnya.  Pensil  itu  berputar-putar,  mengikuti

            perintah tangan Bara yang asyik memainkannya.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142