Page 134 - 2B
P. 134

2B


            Harusnya  tak  usah  berlagak  aneh  dulu  di  alun-alun  kota,  berikan
            saja  uang,  suruh  dia  pergi.  Bukankah  para  pengamen  memang
            biasanya  diperlakukan  seperti  itu?  Terutama  ketika  mereka  sudah
            sangat  mengganggu  di  perumahan.  Tapi,  pengamen  pun  juga
            manusia.  Ah,  sudahlah.  Setelah  ini  aku  akan  menghadapi  ujian
            paket C matematika.


                                          ***

                    Usai ujian, kepalaku sedikit penat. Tapi kali ini tak ada tangis
            yang menyisa. Soal ujian matematika tadi begitu mudah kukerjakan.
            Sangat  sederhana,  tak  memerlukan  logika  yang  tinggi.  Berbeda.
            Kurasakan  sekali  perbedaan  soal  ujian  paket  C  ini  dengan  soal

            Matematika Ujian Nasional kemarin.
                    Jika  dulu  di  menit-menit  pertama,  aku  tak  dapat
            mengaplikasikan  rumus  dengan  sederhana,  kali  ini  aku  bisa.  Dulu,
            tak  berhasil  ku  utak-atik  rumus  logaritma.  Jawaban  memang
            kudapat, masuk dalam opsi pilihan. Sayang, ternyata hasilnya salah
            saat  dibahas  pada  intensif  lalu.  Tapi  tadi,  begitu  mudahnya

            kumainkan logaritma itu. Yakin kudapat jawaban yang benar.
                    “Ayo pulang Bit,” Resi mengajakku. Aku mengikuti, tepatnya
            aku  harus  segera  pulang  sebelum  pengamen  itu  kembali
            membuntutiku.
                    Kurapikan  semua  peralatan,  kumasukkan  dalam  tas.  Aku
            berdiri, sembari menyelempangkan tasku. Kuikuti Resi. Kulirik Bara
            yang kemudian mengikuti kami.




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139