Page 131 - 2B
P. 131

2B


                                     CHAPTER 13


                    Aku  tak  suka.  Sungguh,  sekarang  kerjaku  hanya
            menggerutu  dalam  hati,  setiap  hari.  Mungkin  saja  sekarang
            kesalahan  besar kulakukan. Masuk kelas lebih  awal. Lihatlah  anak

            itu.  anak  laki-laki  yang  selalu  melirikku.  Kukira  dia  hanya  akan
            berhenti sebatas suka memperhatikanku. Salah besar. Rupanya kali
            ini  dia  malah  berani  mendekatiku,  duduk  di  bangku  kosong
            sampingku.  Tak  hanya  itu,  dia  malah  berani  mengejarku  dengan
            pertanyaan. Seperti pertanyaan anehnya kali ini.
                    “Kau tidak mengingatku sama sekali?” tanyanya waktu itu.
                    Aku  mengamatinya,  dari  ujung  rambutnya  yang  berombak,

            sampai ujung kakinya yang ditutupi sepatu butut. Dan kutanggapi dia
            dengan gelengan.
                    “Masak kau tidak ingat aku?”
                    Kini  wajahku  mengkerut,  menampakkan  alis  yang  beradu.
            Kucoba untuk mengingat.
                    “Kita pernah bertemu sebelumnya,”

                    Baiklah,  kali  ini  dia  berhasil  membuatku  berpikir.  Benarkah
            yang dikatakannya? Atau dia hanya sedang ingin menggodaku?
                    “Kapan?”  kuputar  otak,  mencoba  menelusuri  memori.
            Barangkali memang pernah bertemu.
                    “Ayo, ingatlah!”
                    Sebenarnya  wajahnya  agak  familiar.  Tapi,  di  mana
            memangnya  kami  pernah  bertemu?  Kapan?  Jangan-jangan  sudah




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136