Page 128 - 2B
P. 128

2B


                    “Mana  kertas  corat-coretnya?”  tanyanya  kemudian  sambil
            sesekali  memperhatikanku.  Aku  mengernyit  dan  kemudian  memilih
            membuang muka memperhatikan soal ujianku.
                    Fisika,  kali  ini  aku  begitu  lancar  menjawab  setiap  butir
            soalnya. Perjuangan keras dulu memang benar-benar membuahkan
            hasil nyata. Jika dulu nilai fisikaku berhasil meningkat jauh, kali ini,

            tentu  saja  lebih  mudah  mengerjakan  soal-soal  ini.  Hanya  perlu
            mengutak-atik  rumus  yang  ada.  Konsep  gaya,  energi,  usaha  dan
            sebagainya, sudah kukuasai sempurna.
                    “Untuk apa?” kembali pengawas itu mempertanyakan,
                    Aku  kemudian  melongo,  tertarik  memperhatikan  pengawas
            yang menjawab pertanyaanya. Pengawas satunya yang lebih muda
            hanya  diam,  membiarkan  pengawas  yang  lebih  tua  itu  untuk

            menanggapi.  Walau  agak  terlindung  kepala  Bara,  aku  masih  bisa
            menggeser  tubuh  agar  dapat  memperhatikan  pengawas  itu
            seksama.  kadang-kadang  kulihat  juga  Bara  silih  berganti  melirik
            pengawas dan anak laki-laki di samping kananku itu.
                    “Untuk  apa  memangnya  kau  meminta  kertas  corat-coret?”
            pengawas itu kembali berujar, memandang remeh.

                    Tak pernah aku menyangka pengawas akan berkata seperti
            itu.  Kulirik  anak  yang  bertanya  dan  wajahnya  terlihat  panik.  Dia
            sempat  memperhatikanku  sesaat,  lalu  beralih  memperhatikan
            pengawas di depan.
                    “Ya buat corat-coretlah Bu, menghitung Bu.”
                    “Memangnya apa yang kau hitung?”






                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133