Page 123 - 2B
P. 123

2B


                      Pengawas  laki-laki  itu  pun  kemudian  keluar.  Kukerjakan
            soal dengan tenang tanpa mempedulikan pesannya tadi. Kosongkan
            saja yang tidak bisa. Soal yang tidak kubisa tetap kujawab dengan
            pilihanku  sendiri.  Lumayan  lama  waktu  berjalan  hingga  pengawas
            laki-laki itu kemudian kembali.
                    “Oke,  sekarang  bapak  hanya  akan  membacakan  kunci

            jawaban khusus nomor ganjil. Jadi, tolong perhatikan baik-baik ya!”
                    Kelas kemudian kembali ricuh. Ada yang menyeletuk girang
            dan  ada  yang  kemudian  panik  sesaat,  takut  ketinggalan  informasi.
            Aku? Terpaku karena tak percaya jika kunci jawaban itu benar-benar
            akan diberikan, tepatnya adalah dibacakan.
                    “Sebentar  pak,  sebentar.  Pelan-pelan  ya  pak!”  Anak-anak
            bersahutan,.

                    “Jangan cepat-cepat, Pak!”
                    Pengawas itu menjawab pelan, “Jangan ribut, tenang!”
                    Aku memperhatikan sekelilingku. Kulihat banyak anak yang
            mempersiapkan  diri.  Mereka  seperti  pelari  yang  siap  untuk  lomba.
            Kulihat tubuh mereka seperti mengambil kuda-kuda. Tangan mereka
            siap  di  tempat  dengan  pensil  2b  yang  sudah  teraut  lancip.  Sorot

            mata mereka tajam, menunggu kunci itu dibacakan. Sebenarnya aku
            setengah  panik.  Bagaimana  mungkin  bisa  bapak  itu  akan
            membacakan kunci jawabannya?
                    “Nomor 1 C.”
                    Aku tercekat. Ternyata kunci itu benar-benar dibacakan. Dua
            pengawas  wanita  di  depan  masih  asyik  bercengkerama.  Heran,
            mereka acuh tak peduli.

                    “ 3 A.”

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128