Page 115 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 115
104
Kegiatan pengawasan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492 Tahun 2010 pasal 4 ayat 4 meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air,
pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi, dan tindak
lanjut. Kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dalam pengawasan
kualitas air minum adalah Inspeksi Kesehatan Lingkungan atau IKL. Pelaksanaan IKL
dilakukan oleh tenaga sanitarian puskesmas, kader kesehatan lingkungan, atau kader lain di
desa yang telah mendapatkan pelatihan praktis pemantauan kualitas sarana air minum.
Gambar 7. 1. Sarana air minum yang diawasi/diperiksa kualitas air minumnya sesuai
standar di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga, 2021
Pada tahun 2021, jumlah sarana air minum sebanyak 94 tempat dan yang
diawasi/diperiksa kualitas/sampel air minumnya sesuai standar sebanyak 42 tempat
(Gambar 7.1). Dari 42 tempat yang sarana air minumnya memenuhi syarat sebanyak 25
tempat atau 59,52%.
Rumah tangga harus memiliki akses air minum layak dan bersih dalam mendukung
kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kebutuhan air minum, tidak hanya dilihat
dari kuantitasnya tetapi juga dari kualitas air minum. Pemenuhan kebutuhan air minum di
rumah tangga dapat diukur dari akses air minum layak.
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) yang dipublikasikan melalui Indikator
Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2020, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
akses air minum layak diantaranya adalah: