Page 72 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 72
61
5.3. GIZI
Pada sub bab gizi ini akan dibahas terkait status gizi balita dan upaya pencegahan
serta penanganan masalah gizi yaitu pemberian ASI eksklusif pada bayi usia sampai
dengan 6 bulan, pemberian kapsul vitamin A pada balita 6-59 bulan, pemberian tablet
tambah darah (TTD) pada remaja putri, serta pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
KEK dan balita kurus.
1. Status Gizi Balita
Pengukuran status gizi didasarkan atas Standar World Health Organization (WHO,
2005) yang telah ditetapkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Menurut standar tersebut, status gizi balita dapat diukur berdasarkan tiga indeks, yaitu Berat
Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan
menurut Panjang atau Tinggi Badan (BB/PB atau TB).
a. Persentase Underweigt (Berat Badan Kurang dan Sangat Kurang) pada Balita
Berat badan kurang merupakan masalah gizi yang bersifat umum dapat disebabkan
karena masalah kronis ataupun akut, sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut. Masalah Berat
Badan Kurang yang terjadi lama akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Indikator ini sebagai indicator outcome yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari
upaya program gizi yang telah dilakukan. Berat Badan Kurang dan Sangat Kurang
merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U).
Gambar 5. 20. Persentase Underweigt (Berat Badan Kurang dan Sangat Kurang) pada
Balita 0-59 Bulan di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2021
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2021