Page 74 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 74
63
degenerative pada usia dewasaa. Indikator ini sebagai indikator outcome yang bertujuan
untuk mengevaluasi dampak dari upaya program gizi yang telah dilakukan.
Adapun sebagai gambaran Persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-59
bulan di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2021 seperti Gambar 5.20 berikut dibawah ini.
Gambar 5. 22. Persentase Balita Sangat Pendek dan Pendek (Stunting) Usia 0-59 Bulan di
Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2021
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2021
Pada tahun 2021, persentase balita sangat pendek dan pendek (Stunting) usia 0-59
bulan di Kabupaten Kubu Raya sebesar 7,90% (Gambar 5.22). Angka ini semakin baik bila
dibandingkan tahun 2020 sebesar 13,40% dan telah memenuhi target Renstra tahun 2021
yaitu sebesar 20%.
2. Upaya Pencegahan dan Penanganan Masalah Gizi
Dalam rangka menerapkan upaya gizi seimbang, setiap keluarga harus mampu
mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya. Hal ini
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya
Perbaikan Gizi. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengenal, mencegah, dan mengatasi
masalah gizi yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI
saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan, menu makanan yang bervariasi,
menggunakan garam beryodium, dan pemberian suplemen gizi sesuai anjuran petugas
kesehatan. Suplemen gizi yang diberikan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51
tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi, meliputi kapsul vitamin A, tablet
tambah darah (TTD), makanan tambahan untuk ibu hamil, anak balita, dan anak usia
sekolah, makanan pendamping ASI, dan bubuk multi vitamin dan mineral.