Page 68 - Panduan Peningkatan Kebermaknaan Hidup dalam Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas Menggunakan Teknik Modeling Setting Kelompok
P. 68
3. Mengantuk
Pengendara yang mengantuk akan berkurang staminanya jika
mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 80 km/jam selama 2
jam tanpa berhenti. Banyaknya kecelakaan yang disebabkan
pengendara mengantuk dikarenakan pengendara sepeda motor
pada umumnya tidak merasa bahwa dirinya mengantuk, seringkali
mereka memaksakan dirinya untuk tetap mengendarai motor (Kartika,
2009).
Pengendara yang mengantuk
pada umumnya disebabkan karena
mereka kurang istirahat, misalnya kerja
lembur dan belum sempat tidur namun
memaksakan untuk pulang dengan
mengendarai motornya. Faktor
mengantuk dapat juga disebabkan
karena pengendara sepeda motor
terus-menerus menghirup gas karbon
Gambar. 24 dari hasil pembakaran kendaraan lain.
Hasil pembakaran kendaraan bermotor mengandung karbon yang
dapat mempengaruhi daya kerja otak sehingga menimbulkan efek
mengantuk (Raymond 2008, dalam Marsaid 2013).
4. Perilaku Berbahya yang Tidak Lazim
Melintasi trotoar dan
membonceng penumpang lebih
dari satu, melakukan maneuver
yang berbahaya, kebut-kebutan
merupakan pelanggaran yang
berbahaya dan berpotensi
kecelakaan lalu lintas.
F. Upaya Mengatasi Pelanggaran
Lalu Lintas Gambar. 25
Ketika seseorang sedang mengemudikan kendaraan bermotor
di jalan raya, mereka mengharapkan semoga tidak terjadi gangguan
kendaraan atau hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya macet,
mogok atau kecelakaan mereka berharap agar sampai pada tujuan
dengan selamat. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bagi
pengemudi kendaraan bermotor, para pengemudi dianjurkan terlebih
dahulu untuk mempersiapkan hal-hal yang perlu dibawa dalam dan
dipersiapkan sebelum perjalanan. Untuk itu (Dharmawan 1988: 6)
mengemukakan yang perlu diperhatikan bagi pengendara sepeda
motor diantaranya:
Page 67