Page 3 - 59. BISMILLAH BUKU AJAR IPS 2019 - Firdaus Su_udiah.docx
P. 3

201


               membutuhkan waktu sangat lama untuk mengharmonisasikan dan mensinkronisasikan banyak
                                 1
               regulasi yang ada.
                     Dalam  pidato  pertamanya  setelah  dilantik  sebagai  Presiden  RI  2019-2024,  pada  hari

               Minggu tanggal 20 Oktober  2019 lalu, Presiden Joko Widodo menyinggung akan membuat
               sebuah  konsep  hukum  perundang-undangan  yang  disebut Omnibus  Law.  Menurut  Jokowi,

               melalui omnibus law, akan dilakukan penyederhanaan kendala regulasi yang saat ini berbelit
               dan  panjang  dan  merupakan  suatu  UU  yang  sekaligus  merevisi  beberapa  UU.   Untuk

               merealisasikan  hal tersebut,  Jokowi  akan mengajak DPR RI untuk membahas 3 (tiga) UU

               besar,  diantaranya   Undang-Undang  (UU)  tentang  Perpajakan,   Cipta  Lapangan  Kerja
               dan  Undang-Undang tentang Pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).

               Masing-masing UU tersebut akan menjadi omnibus law.
                     Dalam Black’s Law Dictionary Eleventh Edition, Omnibus Law dapat dimaknai sebagai

               penyelesaian berbagai pengaturan sebuah kebijakan tertentu yang tercantum dalam berbagai
               undang-undang,  ke  dalam  satu  undang-undang  payung.  Omnibus  merupakan  sebuah  kata

               dalam  bahasa  latin  yang  berarti  “untuk  semuanya”.  Frasa  ini  memiliki  makna

               multidimensional, in casu, membukukan hukum, Secara logika, Omnibus adalah suatu draf
               peraturan  hukum  yang  mampu  membawahi  beberapa  substansi  dalam  kerangka  landasan

                                     2
               sektoral yang berbeda.
                     Setelah  wacana  konsep  tentang  Omnibus  Law  yang  di  sampaikan  Presidan  Republik
               Indonesia  Joko  Widodo  pada  akhir  tahun  2019  menimbulkan  Pro  dan  Kontra  di  berbagai

               kalangan salah satu yang mendapat penolakan yaitu dari kalangan Buruh, mereka menyatakan
               di berbagai berita media online / media massa substansi RUU Omnibus Law Cipta Lapangan

               Kerja potensi menurunkan kesejahteraan bagi buruh/pekerja seluruh Indonesia.
                     Pembentukan RUU Omnibus Law ini ada 2 yaitu RUU Cipta Lapakan Kerja dan RUU

               Perpajakan,  tujuan  dari  pembentukan  RUU  Omnibus  Law  ini  menurut  Presiden  Republik

               Indonesia Joko Widodo merupakan  Pertama menyederhanakan kendala regulasi yang kerap
               berbelit-belit  dan  panjang,  Kedua  omnibus  law  tersebut  diharapkan  dapat  memperkuat

               perekonomian  nasional  dengan  memperbaiki  ekosistem  investasi  dan  Ketiga  daya  saing
               Indonesia  dalam  menghadapi  ketidak  pastian  dan  perlambatan  ekonomi  global.  Adapun,

               omnibus  law  cipta  lapangan  kerja  mencakup  11  klaster  dari  31  kementerian  dan  lembaga
               terkait. Adapun, 11 klaster tersebut adalah:


               1   https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/omnibus-law-solusi-dan  terobosan-hukum,  di
               akses pada tanggal 26 Mei 2021 Pukul 20:15 WIB
               2  Susanto Adelia Rachma Indriaswari. “Mengupas Tuntas Omnibus Law Bikin Ga(k) Law”, Kajian Hukum, Jilid
               1: Pembahasan Formil, 2020



               Habibah Zulaiha                                                   Qawanin, Vol. 6, No. 2 (2022)
   1   2   3   4   5   6   7   8