Page 63 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 63

Rasanya setelah ini ingin kembali ke kasur untuk
               melanjutkan tidur.Tapi, ah sudahlah. Cita-citaku kali ini
               tidak akan tercapai jika hidup serumah dengan bibi.

                       Sebelum  mereka  datang  dari  masjid,  segera
               kuambil kitab dan bergegas menuju ruangan atas masjid
               yang  sering  digunakan  mengaji  di  masyarakat  itu.aku
               masih duduk terdiam menunggu paman yang baru keluar
               dari  masjid.  Setelahnya,  kutoleh  kearah  kanan.Dari
               kejauhan,  bayangan  mulai  menghampiri.Sudah  tidak
               salah lagi, sosok bapak yang bertubuh tidak terlalu tinggi
               itu adalah pamanku.Kubalikkan lagi pandangan ke arah
               meja  ngaji  didepan.Kemudian  paman  mulai  membuka
               kitab dan mulai membahas  materi kitab jurumiyah  Bab
               Kalam.  Dan  terus  kuikuti  dan  kutulis  apa  yang  ia
               bicarakan.

                       Lagi  lagi  kulirik  jarum  arloji  yang  melingkar
               ditangan.Waktu terus berjalan menuju angka enam.

                        “Lama  sekali  rasanya  mengaji  dipagi  ini”.
               Gerutuku  didalam  hati  yang  tak  kiat  kusampaikan.
               Namun  sepertinya  paman  peka  terhadap  gera  gerikku
               yang  mulai  gelisah  sedari  tadi.  Akhirnya  ngaji  pagi
               itupun diakhiri.


                       Kuambil  handuk  yang  menggantung  dipintu
               lemari.Harusnya  seperti  biasa,  aku  membantu  bibi
               membereskan  rumah.Namun,  pagi  itu  rasanya  tidak
               memungkinkan.  Empat  puluh  lima  menit  lagi  mata


                                         - 63 -
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68