Page 88 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 88

rasakan  sebelumnya.  Yah  itulah  tempat  si  tinta  hitam,
               Masjid Miftahul Falah.

                       Kini  ia  harus  memegang  tanggung  jawab  baru
               sebagai  ketua  penggerak  pemuda  masjid  miftahul  falah
               untuk  mensyiarkan  agama  islam  yang  kini  menjadi
               tempat bersandarnya. Tanpa melupakan bahwa ia sedang
               menjalankan scenario tuhan yang telah melabuhkan ia di
               tempat pilihan-Nya yaitu teknik perancang dan kontruksi
               mesin.

                       Jalan  dakwah,  jalan  mensyiarkan  agama  tak
               semudah  ia  jalankan  seperti  halnya  menuliskan  kata
               dakwahnya, tak selancar juga ketika kita menuangkan air
               didalam  teko  ke  dalam  gelas.  Butuh  proses  dan
               perjuangan  yang  begitu  berat  dan  tak    mudah  dilewati
               ketika ia  harus  menyiarakan  agama  islam.  Tapi  dengan
               tinta hitamnya ia terus menuliskan, ia terus  melukiskan
               dan ia terus mewujudkan pikul tanggung jawabnya. Tak
               hanya itu dengan jalinan ukhuwah pesahabatan ia dapat
               melewati  halangan  dan  rintangan  yang  selama  ini  ia
               lewati dalam perjalanan hidupnya.

                       Saya mampu dan saya bisa.Bukan semata-mata
               dari saya sendiri, tapi dari lingkungan dan kalian yang
               selalu menyemangati saya. Saya percaya jika tanggung
               jawab ini bukan hanya untuk masa ini dan masa depan
               namun  juga  untuk  masa  yang  kita  tak  pernah  tahu
               kapan datangnya.




                                         - 88 -
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93