Page 157 - D:\Project buku\
P. 157
ini untuk memahami perilaku pemustaka, mengukur efektivitas
layanan, serta mengoptimalkan alokasi sumber daya. Penggunaan
analitik data ini membuka peluang baru bagi perpustakaan untuk
melakukan pengambilan keputusan yang lebih informatif dan
berbasis bukti.
1. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data di Perpustakaan
Teknik pengumpulan data di perpustakaan telah mengalami
transformasi signifi kan seiring dengan kemajuan teknologi
informasi. Sebelumnya pengumpulan data cenderung bersifat
manual danterbatas pada statistik kunjungan atau peminjaman
bahan pustaka. Dengan adanya sistem manajemen perpustakaan
yang terintegrasi, perpustakaan kini dapat mengumpulkan data
dari berbagai sumber, termasuk interaksi pemustaka dengan
katalog digital, peminjaman buku elektronik, serta akses ke
sumber daya informasi secara online. Menurut Travis dan Ramirez
(2020), perpustakaan telah mulai menerapkan evaluasi berbasis
data dalam berbagai aspek operasional perpustakaan yang
mereka kelola, seperti pengeluaran keuangan dan penggunaan
layanan. Pendekatan ini memungkinkan perpustakaan untuk
memantau kinerja, mengidentifi kasi tren, dan membuat
keputusan yang lebih baik dalam hal alokasi sumber daya.
Analisis data pemustaka tidak hanya terbatas pada
penggunaan layanan perpustakaan, tetapi juga mencakup
analisis kualitas layanan, seperti kepuasan pemustaka dan
tingkat retensi pemustaka. Siguenza-Guzmán et al. (2015)
mengusulkan kerangka kerja yang mengkategorikan analisis
data perpustakaan ke dalam empat kuadran: analisis layanan,
analisis penggunaan, analisis kualitas, dan analisis koleksi.
Kerangka ini menyediakan pendekatan yang terstruktur untuk
memahami berbagai dimensi operasional perpustakaan,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas layanan dan
kepuasan pemustaka.
Teknologi pengumpulan data juga memungkinkan
perpustakaan untuk menerapkan teknik data mining dalam
menganalisis pola perilaku pemustaka. Data mining dapat
mengungkap pola tersembunyi dalam dataset besar, yang
kemudian dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan
148