Page 27 - Artikel 15 Gabung Jadi Ebook
P. 27

adik saya. Kami berangkat. Yang berkumpul saat itu tidak banyak hanya kami bertiga, anakku

               yang di Bandung yang bekerja di Puskesmas karena dia bidan, bapak saya, dan ketiga anak adik
               beserta ibunya.


               Sore harinya karena saya akan pulang lagi, bapak minta diantarkan pulang. Kami antarkan

               pulang bapak ke Arcamanik. Pukul 17.00 kami pulang biar nanti salat Magrib di tempat istirahat.
               Kami pun pulang ke Karawang.


               Waktu itu bapak sempat bertanya kapan kita kumpul. Nanti Pak, menjelang Bulan Ramadan.

               Kami akan kumpul menjelang Ramadan di rumah adikku di Ciwaru.


               Akhirnya kami pun pulang karena sudah ada berita covid 19 sudah masuk Indonesia. Dan besok
               sekolah diliburkan selama dua minggu waktu itu mulai 16 Maret 2020 – 30 Maret 2020.

               Walaupun diliburkan aku harus masuk sekolah dulu memberikan pengarahan pada peserta didik
               bagaimana caranya belajar di rumah, belajar daring. Takut ada apa-apa kami pun pulang.

               Berkomunikasi dengan keluarga di Bandung melalui WA, termasuk memantau kesehatan bapak
               hanya lewat medsos.


               Sepuluh hari kemudian tanggal 24 Maret 2020, bapak ingin ke rumah adik-adikku yang di Pasir

               Jati tapi masih di Bandung juga. Ya diantar ke rumah adik-adikku. Saya bertanya bagaimana
               bapak masih merokok, kata adikku masih merokok tidak mau berhenti juga. Besoknya 25 Maret

               2020 bapak ingin video call dengan cucu-cucunya yang jauh, seperti kami yang tinggal

               berjauhan dengan keluarga di Bandung.

               Hari kedua malam di rumah adik perempuanku, bapak tiba-tiba sesak lagi. Dibawa ke klinik,

               klinik pada tutup dan ada beberapa yang jaga di klinik, mereka pada takut bapak pasien korona.

               Kami tidak bisa menyalahkan klinik itu karena mereka tidak dipersiapkan untuk pasien terpapar
               korona, mereka tidak punya APD. Mereka seperti melihat hantu di malam yang menyeramkan,

               pada bubar semua. Ada rasa kecewa dan kesal pada adik dan anaknya yang mengantar bapak ke
               klinik itu. Tidak perlu marah karena bapak sesak nafas, gejalanya mengarah ke covid.


               Akhirnya bapak dibawa ke rumah sakit tempat biasa dirawat. Di sana sudah ada status bapak

               beserta riwayat penyakitnya lengkap. Bapak dibawa ke IGD. Malam itu saya tidak tahu di Grup
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32