Page 28 - E-Modul Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
P. 28

4.  Produktivitas vs Merasa Gagal (Industry Vs Inferiority)
                         Tahap  keempat  ini  dikatakan  juga  sebagai  tahap  laten  yang  terjadi  pada  usia

                  sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam
                  tahap  ini  ialah  adalah  dengan  mengembangkan  kemampuan  bekerja  keras  dan

                  menghindari  perasaan  rasa  rendah  diri.  Saat  anak-anak  berada  tingkatan  ini  area

                  sosialnya  bertambah  luas  dari  lingkungan  keluarga  merambah  sampai  ke  sekolah,
                  sehingga  semua  aspek  memiliki  peran,  misalnya  orang  tua  harus  selalu  mendorong,

                  guru  harus  memberi  perhatian,  teman  harus  menerima  kehadirannya,  dan  lain
                  sebagainya.

                         Tingkatan ini menunjukkan adanya pengembangan anak terhadap rencana yang

                  pada awalnya hanya sebuah fantasi semata, namun berkembang seiring bertambahnya
                  usia bahwa rencana yang ada harus dapat diwujudkan yaitu untuk dapat berhasil dalam

                  belajar. Anak pada usia ini dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil,
                  apakah  itu  di  sekolah  atau  ditempat  bermain.  Melalui  tuntutan  tersebut  anak  dapat

                  mengembangkan  suatu  sikap  rajin.  Berbeda  kalau  anak  tidak  dapat  meraih  sukses

                  karena  mereka  merasa  tidak  mampu  (inferioritas),  sehingga  anak  juga  dapat
                  mengembangkan  sikap  rendah  diri.  Oleh  sebab  itu,  peranan  orang  tua  maupun  guru

                  sangatlah  penting  untuk  memperhatikan  apa  yang  menjadi  kebutuhan  anak  pada  usia
                  seperti ini.

                  5.  Identitas dan Kebingungan Identitas (Identity vs Identity Confusion)
                         Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa

                  puber  dan  berakhir  pada  usia  18  atau  20  tahun.  Masa  remaja  (adolescence)  ditandai

                  adanya  kecenderungan  identity  –Identity  Confusion.  Sebagai  persiapan  ke  arah
                  kedewasaan  didukung  pula  oleh  kemampuan  dan  kecakapan-kecakapan  yang

                  dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri
                  yang  khas  dari  dirinya.  Dorongan  membentuk  dan  memperlihatkan  identitasdiri  ini,

                  pada  para  remaja  sering  sekali  sangat  ekstrim  dan  berlebihan,  sehingga  tidak  jarang
                  dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan.

                         Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering diimbangi

                  oleh  rasa  setia  kawan  dan  toleransi  yang  besar  terhadap  kelompok  sebayanya.
                  Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda merupakan bagian dari tugas

                  yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang







                                                                                                  22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33