Page 22 - ikat ilmu dengan menulisnya
P. 22
22
diprint bisa disimpan dulu teksnya untuk dikoreksi
dan diedit.
Belajar Otodidak
Boleh dikatakan saya belajar komputer tanpa ikut
kursus formal alias otodidak. Modalnya cuma tanya
sana sini, ngobrol kanan-kiri, gaul ngalor-ngidul, dan
akhirnya ternyata bisa sendiri.
Tentu yang saya tanya-tanya itu bukan
sembarang orang, tapi mereka yang sudah mengerti
komputer. Setidaknya yang bekerja pakai komputer
juga. Kebetulan waktu itu di rumah saya ada sepupu
yang kerja kantoran dan tiap hari kerja pakai
komputer. Dialah yang kemudian meminjamkan saya
disket dengan beragam aplikasi dan program.
Dengan bermodal aplikasi WordStar itulah
mulailah saya jadi juru ketik ibu saya. Beliau tidak
mendiktekan naskah, tetapi menulis pakai pulpen
tinta di buku block-note, pakai huruf sambung,
sesuai dengan tradisi menulis di masa lalu. Lalu
block-note yang sudah penuh dengan coretan
tangan beliau itulah yang saya salin manual di Word
Star.
Ibu saya pun tergakum-kagum denngan hasilnya,
karena nyaris hasil mengetik di komputer itu tidak
ada kesalahan, tidak ada coretan, tidak ada tipex,
semua mulus dan rapi. Mirip buku, ya. Komen beliau.
Satu lagi yang beliau sukai, hasil ketikan itu masih
bisa diprint berkali-kali dan bisa disimpan di disket,
yang waktu itu masih lebar-lebar bentuknya.
Lalu Microsoft merilis Windows dan Office. Maka