Page 47 - ikat ilmu dengan menulisnya
P. 47

47

    gelar El-Ce segala. Itu bukti tak terbantahkan bahwa
    dia  seorang  penulis,  bisa  menulis  dan  mampu
    menulis.  Kalau  ternyata  setelah  lulus  kok  tidak
    pernah  menulis  lagi,  tidak  boleh  beralasan  dirinya
    tidak bisa menulis.

        2.  Tidak  Ada  Penerbit  Yang  Mau  Meneribitkan
    Tulisan

        Ini  alasan  klasik  yang  selalu  saya  dengar  dari
    teman-teman  ustadz/ah  yang  sebenarnya  punya
    segudang ilmu, tapi jarang atau malah tidak pernah
    melahirkan tulisan.

        Buat saya, alasan macam ini tidak laku di zaman
    modern sekarang ini. Sebab menerbitkan tulisan itu

    tidak harus lewat penerbit besar yang menjual buku
    secara komersial.

        Kalau  sekarang  sudah  jadi  ustadz,  mengajar
    dimana-mana, punya banyak jamaah, maka cobalah
    bahan-bahan  ceramah  itu  ditulis  dan  diketik,  lalu
    diprint  dan  difotokopi,  kemudian  dibagian  kepada
    jamaah.

        Atau biar sedikit lebih keren, mintalah siapa yang
    bisa mendesain fotokopian itu menjadi mirip buku,
    beri cover yang menarik, lalu perbanyak dan bagikan
    kepada jamaah.

        Kalau mengajar seminggu sekali, berarti setahun
    bisa  melahirkan  52  judul  tulisan.  Syaratnya  kalau

    mengajar  materinya  jangan  diulang-ulang  terus.
    Jamaah  pasti  bosan.  Tiap  mengajar  pastikan
    materinya berganti. Kalau perlu berseri. Literatur ada
    segudang,  tidak  perl  cari-cari  alasan.  Cukup  install
    Maktabah Syamilah, sudah ribuan literatur tersedia.
   42   43   44   45   46   47   48