Page 22 - MODUL AJAR BAB III
P. 22
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.4
a. Feodalisme
Feodalisme di Eropa berasal dari zaman Abad Pertengahan, ketika raja
sebagai pemilik dari tanah seluruhnya membagi-bagi tanhanya kepada orang-orang
yang dianggapnya berjasa kepadanya sebagai pinjaman tanah. peminjam-peminjam
tanah ini kemudian menjelma menjadi golongan yang berkuasa (yang kemudian
disebut bangsawan juga disamping keluarga raja) dan selalu berusaha untuk
mengurangi kekuasaan raja bagi kepentingannya sendiri. Timbullah akhirnya
pertentangan dan perebutan kekuasaan antara raja dan golongan bangsawan. jika di
Inggris raja gagal dalam usahanya untuk mematahkan kekuasaan bangsawan-
bangsawan (ingat magna charta) hingga akhirnya menjelma menjadi constituante
monarchie, maka lain halnya di Perancis.
Kondisi di Perancis, Raja berhasil mengalahkan bangsawan-bangsawan,
hingga akhirnya menjelma absolute monarchie ( ingat Louis XIV). Tetapi kalah tidak
berarti lenyap. Bangsawan-bangsawan Perancis yang telah dilucuti senajatanya
berusaha menggunakan kekuasaan raja untuk memperbesar kekuasaan bangsawan,
baik terhadap raja sendiri maupun terhadap rakyat. Mereka berusaha untuk
mendapatkan atau membeli hak-hak istimewa sebanyak mungkin yang pada
hakekatnya untuk memblokir kekuasaan raja. Terhadap rakyat hak-hak istimewa itu
digunakan oleh bangsawan untuk memperkaya diri sendiri, yang juga berarti
memperbesar kekuasaannya. Disamping ini bangsawan juga merembes masuk
dalam kalangan agama. Lambat laun mereka berhasil juga menduduki kedudukan-
kedudukan yang tinggi dalam agama dan yang berhak istimewa. Pangkat-pangkat
yang rendah dipegang oleh rakyat jelata. Akhirnya bangsawan menghisap semua
hak dan kepada rakyat hanya ditinggalkan kewajiban saja.
Ketidakadilan inilah yang makin lama makin dirasakan oleh rakyat
(terutama kaun terpelajar dikalangan rakyat), yang nanti meletuskan Revolusi
Perancis.
a. Ketidakadilan dalam lapangan politik
Jabatan-jabatan yang penting dipegang oleh bangsawan dan raja (Louis
XVI adalah raja yang lemah) tinggal menandatangani saja. Tidak menurut
kepandaian, tetapi menurut keturunan pegawai-pegawai negeri yang dipilihnya,
hingga administrasi negara menjadi kacau dan korup. Rakyat jelata
bagaimanapun pandainya tidak diperkenankan ikut dalam pemerintahan.
b. Ketidakadilan dalam lapangan ekonomi
Bangsawan diberikan hak istimewa yang membebaskan mereka dari
pembayaran pajak, padahal merekalah yang sebenarnya golongan yang terkaya.
Rakyat jelata (golongan yang sebagian besar sangat miskin) diharuskan
membayar segala macam pajak, hingga rakayt jelatalah yang dengan ini
mengisi kas negara. Tetapi uang negar tidak digunakan untuk kepentingan
rakyat, melainkan untuk bangsawan dan raja saja.
19