Page 40 - Modul Suhu dan Kalor Bermuatan Kearifan Lokal
P. 40
kita ingin menaikkan suhu 1 kg air dari 0 C menjadi 100 C,
o
o
maka diperlukan kalor sebanyak 4,2 × 10 J. Namun, untuk
5
menguapkannya hanya diperlukan kalor sebanyak 2,256 ×
10 J. Jadi, lebih banyak kalor yang diperlukan untuk
6
menguapkannya daripada menaikkan suhunya. Hal ini
menjelaskan alasan mengapa sepanci air dapat mencapai
suhu didih dalam beberapa menit tapi memerlukan waktu
yang lebih lama untuk menguapkan seluruh air tersebut.
Sama halnya seperti peleburan/pencairan,
pendidihan merupakan proses reversibel. Ketika kalor
dilepas ke lingkungan dari gas pada suhu didih, gas akan
berubah menjadi cair. Perubahan wujud ini dikenal dengan
sebutan mengembun. Kalor yang dilepas tersebut sama
dengan kalor yang diperlukan untuk mendidihkannya. Pada
tekanan tertentu suhu pendidihan dan pengembunan selalu
sama. Kalor uap dan suhu didih suatu bahan bergantung
pada tekanan
Q = ± mLv
Keterangan
Q : Kalor yang dibutuhkan saat menguap
atau kalor yang dilepaskan saat
mengembun(J)
: Massa zat (kg)
L : Kalor laten peleburan atau pembekuan
Tanda positif (+) menandakan kalor masuk dan tanda negatif
(-) menandakan kalor keluar.
Berikut daftar kalor lebur dan kalor uap berbagai
bahan. Kalor lebur dan kalor uap disebut juga kalor laten
(laten artinya tersembunyi). Disebut demikian karena
pemberian kalor ini pada suatu zat tidak tampak sebagai
kenaikan suhu zat tersebut.
Tabel 5 Kalor Lebur dan Kalor Uap Berbagai Bahan
Kalor Lebur
No Bahan Kalor Uap (J/kg)
(J/kg)
1 Air 3,34 x 10 22,6 x 10
5
5
30