Page 44 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 44

Keterangan:
                     Virus melewati sel epidermis (E), bundel seat (BS), sel kompanion (SC), parensima (P),
                     dan floem (F).

                              Translokasi virus tumbuhan dari situs inokulasi dalam sitoplasma sel epidermis

                     dan melepaskan genom asam nukleat untuk memulai replikasi dan translokasi antar sel
                     melalui  plasmodesmata.  Perpindahan  virus  difasilitasi  oleh  protein  MP  (movement

                     protein) yang disintesi dari genom virus. Gambar 10 menunjukkan proses secara umum

                     pergerakan virus dari sel-ke-sel dan jarak jauh dalam jaringan tanaman. Masuknya virus
                     ke dalam sel tumbuhan pada inang, sebagian besar terjadi pada sel epidermis dan mesofil,

                     yang diikuti oleh pembongkaran virion untuk translasi dan replikasi genom virus dalam
                     jaringan (fase 1). Terkadang protein virus terkait dengan faktor seluler, dan berinteraksi

                     dengan  genom  virus  untuk  membentuk  kompleks  transpor  (kompleks  virion)  yang
                     memungkinkan  pergerakan  virus  dari  sel-ke-sel  melalui  plasmodesmata  (fase  1).

                     Replikasi virus dan pergerakan sel-ke-sel berlanjut di dalam dan di antara sel nukleat

                     floem, yaitu pada selubung bundel, parenkim vaskular, dan sel pendamping (fase 2).
                     Kompleks transpor (dalam bentuk virion) dimuat ke elemen saringan untuk pergerakan

                     jarak jauh (fase 2), sebelum akhirnya dilepaskan ke jaringan sistemik untuk memulai

                     tempat infeksi baru (fase 3) (Hipper et al., 2013).
                              Alur siklus hidup virus pada tumbuhan secara garis besar yaitu: 1) virus masuk

                     ke host atau inang melalui vektor (pembawa); 2) pelepasan asam nukleat virus (RNA atau
                     DNA)  ke  dalam  sel  inang;  3)  asam  nukleat  virus  (DNA  atau  RNA)  mengambil  alih

                     metabolisme sel inang dan virus memperbanyak diri (replikasi); 4) pergerakan sel ke sel
                     melalui plasmodesmata di dinding sel tumbuhan; 5) pergerakan jarak jauh virus pada

                     tumbuhan dilakukan melalui floem; 6) penularan virus dari tanaman ke tanaman.

                              Invansi virus tumbuhan dalam tanaman inang akan terjadi secara sistemik dari
                     situs  inokulasi  menuju  bagaian-bagian  tanaman  dan  pada  akhirnya  seluruh  bagian

                     tanaman akan terinfeksi  virus. Pergerakan jarak jauh virus pada tumbuhan dilakukan
                     melalui  floem.  Virus  bergerak  sebagai  partikel  atau  kompleks  protein/asam  nukleat.

                     Virus  memasuki  floem,  dan  bergerak  cepat  di  dalamnya  menuju  daerah  tumbuh
                     (meristem apikal) atau bagian tumbuhan lain seperti umbi dan rimpang (Agrios, 2005).

                     Skema translokasi virus tumbuhan pada tanaman yang diinokulasi secara mekanik pada

                     3, 4, 6, 10, 18, dan 24 hari setelah inokulasi. Skematis arah translokasi virus dapat dilihat
                     pada Gambar 11. Gambar 12 menunjukkan contoh munculnya gejala pada tanaman.




                                                                                                              44
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49