Page 46 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 46

B. Cara Penularan Potyvirus

                             Potyvirus  dapat  menular  melalui  berbagai  cara,  baik  secara  alami  maupun

                     disengaja oleh manusia. Sebagian besar potyvirus diperkirakan ditularkan oleh lebih dari
                     200  spesies  kutu  daun  secara  non-persisten  dan  non-sirkulatif  (Wylie  et  al.,  2017).

                     Penyebaran Potyvirus juga dapat melalui biji (Jez˙ewska et al., 2015); perbanyakan pada
                     organ penyimpanan seperti umbi (transmisi vertikal); dan melalui vektor vertebrata atau

                     invertebrata  seperti  hewan,  serangga,  jamur  atau  bakteri  (penularan  horizontal)

                     (Lacomme et al., 2017). Penularan mekanis virus tumbuhan di alam melalui perpindahan
                     langsung  getah  melalui  kontak  antara  satu  tumbuhan  dengan  tumbuhan  lain  jarang

                     terjadi. Penularan tersebut dapat terjadi setelah angin kencang melukai daun tanaman
                     sakit dan sehat yang berdekatan atau ketika tanaman terluka selama praktik budidaya

                     oleh alat, tangan, atau oleh hewan yang memakan tanaman, dan virus pembawa getah
                     dipindahkan ke tumbuhan yang terluka (Agrios, 2005).

                             Penularan  Potyvirus  secara  mekanik  dapat  dilakukan  dengan  menggosokkan

                     cairan daun yang sakit ke daun tanaman sehat. Partikel virus akan masuk ke jaringan
                     terbuka  pada  sel  inang  (tumbuhan)  yang  mudah  terinfeksi.  Jaringan  tumbuhan  dapat

                     terbuka  apabila  terjadi  perlukaan  atau  goresan.  Penularan  mekanis  dapat  dilakukan

                     dengan sengaja melalui kontak langsung saat di lapangan, alat pertanian, dll. Proses ini
                     juga dapa di lakukan di laboratorium atau rumah kaca (Suranto, 2014). Untuk penularan

                     virus  secara  mekanis  di  laboratorium,  daun  muda  dan  kelopak  bunga  digiling  untuk
                     menghancurkan  sel  dan  melepaskan  virus  di  dalam  getah.  Seringkali  larutan  buffer

                     ditambahkan  untuk  menstabilkan  virus.  Getah  dapat  disaring  untuk  menghilangkan
                     fragmen  jaringan  dan  kemudian  dioleskan  ke  permukaan  daun  tanaman  muda  yang

                     sebelumnya  ditaburi  dengan  bahan  abrasif  seperti  Carborundum  untuk  membantu

                     melukai sel. Getahnya dioleskan dengan menggosok daun secara lembut dengan kain
                     tipis, jari dalam inokulasi yang berhasil. Virus memasuki sel daun melalui luka yang

                     dibuat oleh bahan abrasif atau melalui bulu daun yang patah dan memulai infeksi baru
                     (Agrios,  2005).  Langkah-langkah  dalam  transmisi  mekanis  atau  getah  virus  tanaman

                     dapat dilihat pada Gambar 13.












                                                                                                              46
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51