Page 49 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 49
yang sehat. Contohnya pada tanaman inang Arachis hypogaea (kacang tanah) jenis kutu
daun yang menjadi vektor PStV (Peanut Stripe Virus) adalah Aphis craccivora. Vektor
penyebaran SCMV (Sugarcane mosaic virus) pada tebu yaitu Longiunuis sacchari,
Myzus persicae, dan Rhopalosiphum maidis (Holkar, 2017). Serangga yang menyebarkan
SMV (Soybean mosaic virus) ke tanaman kedelai yaitu Aphis gossypii, Rhopalosiphum
padi, A. craccivora, dan Empoasca paraterminalis (Taufik, 2019). Potyvirus dapat
ditularkan oleh serangga vektornya dalam waktu yang sangat singkat. Waktu yang
diperlukan serangga menghisap virus dari tanaman sakit dan meularkannya ke tanaman
sehat hanya beberapa menit saja (Suranto, 2014). Beberapa serangga spesies aphid
sebagai vektor Potyvirus pada tanaman dapat dilihat Gambar 17.
Gambar 17. Serangga Vektor Potyvirus
(Holkar, 2017; Taufik, 2019; Usovsky et al., 2022)
Transmisi pada Potyvirus adalah non-persisten (stylet-borne atau ditularkan
melalui mulut), sehingga vektor hanya memerlukan beberapa detik hingga beberapa
menit untuk memperoleh virus dari tanaman yang sakit. Potyvirus yang ditularkan secara
non-persisten, pengikatan virion ke aphid stylet secara konvensional menggunakan
helper strategy. Melalui strategi pembantu (helper strategy), terdapat tambahan protein
non-struktural (HC-Pro atau Helper Component Proteinase) yang memfasilitasi
pengikatan dengan menciptakan "jembatan molekuler" reversibel antara gen CP dan
reseptor aphid dalam stilet aphid (mulut kutu) (Gadhave et al., 2020). Strategi pengikatan
Potyvirus non-persisten ke reseptor aphid dapat dilihat pada Gambar 18.
49