Page 23 - gabungan tanpa kajur fix e-Modul Audit 1
P. 23
paling signifikan bagi organisasi, sehingga sumber daya dapat dialokasikan dengan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal.
Langkah pertama dalam Risk Based Audit adalah Identifikasi Risiko. Pada tahap ini,
auditor bekerja sama dengan manajemen untuk mengidentifikasi risiko-risiko utama yang
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Proses ini melibatkan analisis mendalam
terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, termasuk perubahan regulasi, kondisi
ekonomi, teknologi, serta faktor operasional yang berpotensi menimbulkan risiko. Identifikasi
risiko sering kali dilakukan melalui berbagai metode seperti wawancara, kuesioner, penelaahan
dokumen, dan analisis data historis. Tujuan dari tahap ini adalah untuk membangun
pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai risiko yang mungkin dihadapi oleh
organisasi.
Setelah risiko diidentifikasi, tahap berikutnya adalah Penilaian Risiko, di mana risiko
yang telah diidentifikasi dievaluasi berdasarkan dampak dan probabilitas terjadinya. Dalam
penilaian ini, risiko dikategorikan sesuai dengan tingkat keparahannya—seberapa besar
dampak yang dapat ditimbulkan terhadap organisasi—dan probabilitasnya, yaitu kemungkinan
terjadinya risiko tersebut. Penilaian ini membantu dalam menentukan area mana yang paling
rentan dan memerlukan perhatian khusus. Dengan demikian, penilaian risiko menjadi landasan
untuk pengambilan keputusan selanjutnya dalam proses audit.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dilakukan Penentuan Prioritas Audit. Pada tahap
ini, auditor menetapkan area atau fungsi yang harus diaudit berdasarkan tingkat risiko yang
telah dinilai sebelumnya. Area dengan risiko tertinggi akan menjadi fokus utama, sementara
area dengan risiko lebih rendah mungkin mendapatkan perhatian yang lebih sedikit atau hanya
diaudit secara berkala. Dengan memprioritaskan area berisiko tinggi, Risk Based Audit
memungkinkan auditor untuk memanfaatkan sumber daya secara optimal, memastikan bahwa
upaya audit difokuskan pada area yang paling kritis bagi kelangsungan organisasi.
Selanjutnya, auditor memasuki tahap Pelaksanaan Audit. Pada tahap ini, audit
dilakukan pada area-area yang telah diprioritaskan, dengan fokus pada pengujian pengendalian
internal, kepatuhan terhadap prosedur, dan efektivitas manajemen risiko. Metodologi audit
yang digunakan biasanya disesuaikan dengan sifat dan tingkat risiko yang dihadapi, sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi pengendalian internal dan manajemen
risiko di dalam organisasi. Dengan demikian, audit dapat memberikan wawasan yang berguna
untuk perbaikan dan penguatan pengendalian.
Tahap akhir dalam Risk Based Audit adalah Pemantauan dan Tindak Lanjut. Setelah
audit selesai dan temuan-temuan telah diidentifikasi, penting bagi organisasi untuk memastikan
18