Page 13 - e-Modul Audit 1
P. 13

akuntan publik di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan sekitar awal tahun tujuh

               puluhan, dipicu adanya perluasan kredit perbankan kepada perusahaan  perusahaan. Hal inilah
               yang membuat profesi akuntan publik waktu itu  berkembang, dikarenan bank-bank pemberi

               kredit  mewajibkan  nasabah    penerima  kredit  untuk  menyerahkan  laporan  keuangan  secara
               periodik  yang    telah  diaudit  oleh  akuntan  publik.  Perusahaan-perusahaan  swasta  ini  baru

               memerlukan jasa audit, ketika kreditur mewajibkan mereka menyerahkan  laporan keuangan

               yang telah diaudit oleh akuntan publik.


































                       Gambar 1.1 Struktur Hubungan Antara Akuntan Publik dengan Manajemen Perusahaan,
               Kreditur, Investor, dan Pihak Luar Lain



                       Perkembangan  profesi  akuntan  publik  pernah  mendapat  dorongan  dari  pemerintah
               dalam tahun 1979 sampai dengan 1983, dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan

               Nomor 108/KMK 07/1979 tentang Penggunaan Laporan Pemeriksaan Akuntan Publik untuk
               Memperoleh  Keringanan  dalam  Penentuan  Pajak  Perseroan.  Dalam  peraturan  ini,  instansi

               pajak menetapkan pajak pendapatan atau pajak perseroan atas dasar laporan keuangan yang
               telah diaudit oleh akuntan publik. Keputusan Menteri Keuangan tersebut menjadi tidak berlaku

               pada awal tahun 1984, dengan berlakunya Undang-undang Pajak Penghasilan 1984. Pada awal

               tahun 1992, kembali profesi akuntan publik diberi kepercayaan dari pemerintah (dalam hal ini
               Direktorat Jendral Pajak), untuk melakukan verifikasi pembayaran Pajak Pertambahan Nilai

               (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang dilakukan oleh para Pengusaha


                                                            8
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18