Page 39 - Mahmud dan Sawah Ajaib
P. 39
Yang lebih mengherankan lagi, ia menyisihkan
beberapa meter padi di sawahnya untuk dimakan burung
pipit dan hama lainnya. Anehnya, hama-hama padi
tersebut seakan tahu mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh dimakan.
Selain itu, ketika ibunya yang tua renta masih hidup
beberapa tahun silam, Lem Mahmud sangat memanjakan
ibunya. Kadang tidak sungkan ia mengendong ibunya jika
ibunya berkeinginan pergi ke suatu tempat. Ibunya yang
bungkuk diperlakukannya seperti bayi yang masih belum
tahu apa-apa, persis sama ketika Lem Mahmud dipelihara
oleh ibunya ketika kecil. Tidak sedikit pun ia merasa kesal
dan tidak ikhlas merawat ibunya.
Lem Mahmud sangat memperhatikan ibunya itu,
apalagi ibu kandung Lem Mahmud seorang tunarungu,
tidak bisa mendengar. Ia tidak pernah mengecewakan
ibunya. Dalam hidupnya hanya terlintas pikiran untuk
merawat dan menjaga ibunya semampu yang ia lakukan.
Pokoknya di tengah-tengah masyarakat kampungnya Lem
Mahmud terkenal baik budinya.
***
27