Page 40 - Mahmud dan Sawah Ajaib
P. 40
Lem Mahmud Berutang
Kesulitan ekonomi rumah tangga Lem Mahmud
semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan mereka, diam-diam istrinya berutang ke
sana-sini tanpa sepengetahuan suaminya. Utang mereka
semakin banyak hingga akhirnya Da Limah berkata kepada
suaminya.
“Bang, mengapa tidak Abang pinjam uang lima
puluh ringgit kepada Toke Ali? Uang itu dapat Abang
gunakan untuk memperbaiki jala ikan yang sudah usang
itu dan setengahnya dapat digunakan untuk memperbaiki
peralatan membajak sawah agar hasil padi kita lebih
baik,” saran Da Limah suatu hari.
Lem Mahmud tampak tertegun sejenak mendengar
saran istrinya. Dalam hatinya ia setuju dengan saran
Da Limah, tetapi ia merasa ragu untuk berutang. Lem
Mahmud tampak takut jikalau utangnya nanti tidak
sanggup mereka bayar lagi yang justru membuat hidup
mereka semakin susah.
Hati Lem Mahmud berkecamuk hebat. Ia ragu antara
menerima atau menolak saran istrinya. Sejenak kemudian,
Lem Mahmud bergegas ke tepian sungai dekat sawahnya.
Ia terlihat membasuh mukanya yang lelah sehabis
28