Page 14 - Bau Wangi Taru Menyan
        P. 14
     “Ada  apa,  Dinda?  Mengapa  kau  terengah-engah
            begitu?” tanya Putra Sulung Dalem Solo. Sementara itu,
            kedua kakak dan ayahandanya memandanginya dengan
            heran.
                 “Sembah bakti, Ayahanda. Sembah bakti, Kakanda.”
            Sambil  tergopoh-gopoh  Putri  Keempat  Dalem  Solo
            menceritakan apa yang dialaminya di taman. Setengah
            tidak percaya, ketiga kakak dan ayahandanya kemudian
            keluar menuju Taman Keputren.
                 “Hemm,  hemm,  hemm, harumnya,”  kata  Putra
            Kedua Dalem Solo.
                 “Wangi apakah ini?” sambung Putra Ketiga Dalem
            Solo.
                 Raja Dalem Solo mendekat ke arah timur keputren
            dan  berputar  berkali-kali  sambil  terus  merasakan
            keharuman wangi yang entah dari mana asalnya. Ketika
            semua  dalam  keadaan  diam,    Raja  Dalem  Solo  pun
            berkata,  “Putra-putriku,  ketahuilah,  wangi  ini  adalah
            pertanda untuk kalian mengembara.”
                 Keempat  putra  Dalem  Solo  saling  pandang  dan
            tidak mengerti apa yang dikatakan ayahandanya. Belum
                                          4





