Page 15 - Bau Wangi Taru Menyan
        P. 15
     selesai Raja Dalem Solo menjelaskan maksudnya, Putra
            Ketiga Dalem Solo menimpali, “Apakah itu artinya kami
            harus meninggalkan istana ini?”
                 “Benar  begitu,  Ayahanda?”  lanjut  Putri  Keempat
            Dalem Solo dengan wajah yang semakin tidak mengerti.
                 Ayahanda menghela napas panjang. Raut mukanya
            tampak serius memandang keempat putra putrinya.
                 “Tenang,  anak-anakku,”  Raja  pun  melanjutkan
            perkataannya.  “Benar,  kalian  harus  mencari  tempat
            sumber  wangi  itu.  Tempat  itu  akan  menuntun  kalian
            pada  kehidupan  yang  sesungguhnya.  Permintaan  ini
            adalah titah, anak-anakku.”
                 Mereka  terdiam  dan  pikiran  menerawang  jauh
            meresapi  titah  ayahandanya.  Lalu,  mereka  terkejut
            dengan suara ayahandanya.
                 “Bagaimana, anak-anakku?”
                 “Sendika dawuh, Ayahanda,” keempat putra Dalem
            Solo menjawab serempak.
                 Tersebutlah  Raja  Dalem  Solo  dan  keempat
            putranya  beberapa  hari  ini  mencium  bau  harum  yang
            tidak diketahui dari mana sumbernya. Sebelum mereka
                                          5





