Page 30 - Lipi Poleng Tanah Lot
P. 30
ANUGERAH DAN BENCANA
Dikisahkan Dang Hyang Nirarta tiba di Jembrana,
berbelok ke selatan, berbalik ke timur menyusur pantai
selatan Pulau Bali. Saat melintas menyusuri pantai,
beliau bertemu dengan seorang juru sapuh yang sedang
duduk di luar parahyangan. Si juru sapuh segera
beranjak dan menghampirinya.
“Wahai sang pendeta, dari mana dan mau ke mana?
Tuan pendeta tidak bisa melintas begitu saja di sini.
Saya mempermaklumkan bahwa di sini ada parahyangan
angker dan keramat, tempat kami sembahyang.
Barang siapa melintas di sini dan tidak menyembah
di parahyangan kami, niscaya nanti diterkam oleh
harimau. Untuk itu silakan menyembah terlebih dahulu
di parahyangan kami demi keselamatan tuan pendeta!”
Demikian kata-kata yang diucapkan oleh sang juru
sapuh seakan-akan menghalangi perjalanan Dang
Hyang Nirarta.
Sambil menatap wajah sang juru sapuh, Dang Hyang
Nirarta menjawab dengan nada suara lembut.
22