Page 44 - Lipi Poleng Tanah Lot
P. 44
Hyang Nirarta saat masih remaja, belajar pada seorang
guru di pegunungan, masih di wilayah Daha.
“Dahan dan ranting pepohonan itu berdaun lebat.
Setelah kering, daun itu akan berjatuhan menutupi
tanah. Jika tanah-tanah ditutupi oleh sisa dedaunan
dan humus, mereka akan menjaga dan menyerap
air hujan. Hutan lebat ibarat atap pelindung tanah
agar tidak tergerus saat air bah dari langit menerpa
berhari-hari. Hutan adalah bendungan alami yang daya
serapnya bisa memperbaharui air dan melepasnya
secara perlahan ke mata air-mata air dan sungai-
sungai.” Demikian wejangan yang pernah diterima oleh
Dang Hyang Nirarta dari seorang guru di Pegunungan
Daha.
Menoleh ke kanan, ke arah tepi pantai, terlihat
pohon pudak berjejer. Akar-akar tunjangnya yang
kokoh seakan-akan siap menghadang gempuran
gelombang agar hamparan tanah persawahan tidak
tergerus olehnya. Aroma harum semerbak bunga-bunga
pudak menggugah perasaan Dang Hyang Nirarta untuk
menghampirinya.
36