Page 49 - 152_Mediakom_MAR
P. 49
KILAS INTERNASIONAL
2016, konsumsi alkohol menyebabkan Rekomendasi WHO
sekitar tiga juta kematian atau 5,3 persen
dari semua kematian di seluruh dunia.
Kematian karena konsumsi alkohol juga
lebih tinggi daripada penyakit seperti SEJAK 2018, WHO meluncurkan Menerapkan larangan atau
tuberkulosis, HIV/AIDS, dan diabetes. program SAFER yang berupaya pembatasan menyeluruh pada iklan,
Jumlah korban lelaki, 2,3 juta kematian, membantu pemerintah mengurangi sponsor, dan promosi alkohol.
lebih tinggi dari perempuan dengan 0,7 penggunaan alkohol yang berbahaya Larangan dan pembatasan ini akan
juta kematian. Keadaan lebih buruk pada dan juga dampak yang ditimbulkan membawa manfaat pada kesehatan
anak muda karena 13,5 persen dari semua pada aspek kesehatan, sosial, dan masyarakat dan membantu melindungi
kematian di antara mereka yang berusia ekonomi. Ada lima upaya yang anak-anak, remaja, dan orang yang
20-39 tahun terkait alkohol. “Alkohol ditekankan dalam SAFER. tidak mengonsumsi alkohol dari
merampok anak muda, keluarga, dan tekanan untuk mulai mengonsumsi
masyarakat mereka dari kehidupan dan Memperketat pembatasan alkohol.
potensi mereka,” kata Tedros Adhanom ketersediaan alkohol.
Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, Pemerintah dapat membuat Menaikkan harga alkohol
pada tahun lalu. aturan yang membatasi ketersediaan melalui cukai dan kebijakan
Menurut International Agency for alkohol secara komersial atau publik. penetapan harga.
Research on Cancer, minuman beralkohol Pembatasan ini diharapkan dapat Kenaikan pajak cukai atas minuman
termasuk ke dalam golongan karsinogen mencegah anak muda, kelompok beralkohol terbukti dapat mengurangi
sehingga dapat meningkatkan risiko rentan, dan berisiko tinggi lainnya penggunaan alkohol yang berbahaya
beberapa jenis kanker. Selain itu, alkohol mengonsumsi alkohol. dan memberikan pendapatan bagi
juga dianggap sebagai imunosupresan pemerintah untuk mengimbangi biaya
yang dapat meningkatkan risiko penyakit Menegakkan aturan larangan ekonomi dari penggunaan alkohol yang
menular, termasuk tuberkulosis dan HIV. mengemudi sambil minum alkohol. berbahaya. Kebijakan ini juga langkah
Konsumsi alkohol oleh ibu hamil juga Pemerintah harus menegakkan pengendalian alkohol yang paling
disebut dapat menyebabkan sindrom larangan mengemudi sambil minum efektif dan hemat biaya.
alkohol janin (FAS) dan komplikasi alkohol dan membatasi konsentrasi Upaya lain yang dilakukan WHO
kelahiran prematur. alkohol pada darah tetap rendah adalah dengan mengembangkan
Menurut WHO, konsumsi alkohol dengan mengoptimalkan pos Sistem Informasi Global tentang
merupakan faktor penyebab lebih dari 200 pemeriksaan bagi pengemudi. Alkohol dan Kesehatan (GISAH) yang
penyakit, cedera, dan kondisi kesehatan diharapkan dapat menyajikan data
lainnya. Minuman alkohol juga dikaitkan Memfasilitasi akses untuk tentang tingkat dan pola konsumsi
dengan risiko berkembangnya masalah melakukan skrining, intervensi alkohol, konsekuensi kesehatan dan
kesehatan, seperti gangguan mental singkat, dan pengobatan. sosial yang disebabkan oleh alkohol,
dan perilaku, termasuk ketergantungan Pemerintah memberikan fasilitas serta kebijakan di semua tingkatan.
alkohol, dan penyakit tidak menular kepada orang-orang yang hendak WHO juga mengembangkan rencana
utama seperti sirosis hati (LIVER). M berhenti mengonsumsi alkohol dan aksi untuk menerapkan strategi global
bagi mereka yang membutuhkan dalam mengurangi penggunaan
obat-obatan untuk sembuh dari alkohol yang berbahaya sebagai
ketergantungan terhadap alkohol. prioritas kesehatan masyarakat. M
Di beberapa negara
produk bebas alkohol
pada kenyataannya
bisa mengandung
hingga 2,8 persen
alkohol dan minuman
rendah alkohol dapat
mengandung 0,05-3,7
persen alkohol.
APRIL 2023 | MEDIAKOM || 49