Page 23 - EBOOK BIOLOGI SMA KELAS X
P. 23
3.1.2. Ekologi Tumbuhan paku
No Area Suhu Kelembapan Ph Tanah Intensitas Ketinggian
cahaya
0
1. Hutan bagian 28 c 77,4% 6,3 945,13 lux 100 – 500
timur Cagar mdpl
Alam
Darupono (
Dataran
rendah)
0
2. Hutan 25 c 50% 5,5 999,3 lux 300 – 800
Penggaron mdpl
0
3. Gunung 24 c 45% 6-7 745-1499 lux 1000-2050
Ungaran mdpl
0
4. Gunung Lawu 18-22 c 40% 5,5 - 6 8845,89 lux 1900 –
2200 mdpl
Beberapa tumbuhan paku tidak dapat tumbuh pada tempat yang terkena cahaya matahari
penuh (shade ferns). Kondisi lingkungannya tertutup oleh kanopi tumbuhan yang lebih
tinggi, sehingga kelembapan udaranya menjadi tinggi. Jenis tumbuhan paku yang ditemukan
di daerah dataran rendah, dataran sedang, dataran tinggi, kondisi hidup dan jenisnya beragam.
Hal ini dikarenakan perbedaan jumlah tumbuhan paku yang mampu beradaptasi pada daerah
dengan ketinggian, kelembapan yang berbeda (Holttum 1967).
Tumbuhan paku lainnya menyenangi tempat terbuka atau dapat beradaptasi dengan
cahaya matahari (sun fern). Beberapa jenis tumbuhna paku tumbuh di tempat benar – benar
terbuka, namun memerlukan lindungan dari sinar matahari. Jenis ini sering hidup bersama
dengan tumbuhan lain. Selain itu, cara untuk beradaptasi dengan cahaya matahari adalah
dengan membuat rimbunan yang terdiri atas dedaunnanya (Richard 1952). Untuk
mempertahankan kelembapan di tempat terbuka, tumbuhan paku membentuk semak dengan
jumlah individu yang banyak (Holttum 1967).
Berdasarkan tempat hidup, tumbuhan paku dapat dikelompokkan ke dalam enam
kelompok yaitu tumbuhan paku yang perakarannya bertumbuh di tanah, tumbuh tegak dan
tidak memanjat pohon atau disebut paku teresterial, kelompok kedua yaitu jenis tumbuhan
paku yang hidup menempel pada pohon (paku epifit), kelompok ketiga yaitu kelompok
tumbuhan paku yang perakarannya bertumbuh di tanah, namun segera memanjat setelah
mendapat mendapat pohon inang (climbing ferns), kelompok keempat yaitu kelompok
tumbuhan paku yang perakarannya menempel pada bebatuan atau bebatuan pinggiran sungai
22