Page 20 - Acuan_Sediaan_Herbal-Volume_2_Edisi_Pertama
P. 20
Kandungan Kimia
Kapsaisinoid (amida vanillil amine dergan asam lemak pada (C8-C3);komponen utama kapsaisin (32-
38 %), dihidro-kapsaisin (18-52 %). Karoten (0,3-0,8 %): Sebagian dalam bentuk kapsanthin.
Efek farmakologi
Zat aktif yang paling penting adalah kapsaisin, yang menghasilkan efek hyperemie kutaneous
noeieeptor atau dikenal juga sebagai sara f sensor perifer dari saraf sensor primer yang diaktivasi
oleh stimulus noxious. Serat perifer menghasilkan lt'spon lokal seperti odema. n\hwxs,dan
vasodilutasi, sementara serat afferen menyampaikan ulang informasi nocioceptive pada sistem saraf
pusat menghasilkan sensasi nyeri dan terbakar, Desensitisasi jangka panjang serat teijadi selelah
pengulangan penggunaan kapsaisin. dan hasilnya yang berikut adalah kehilangan sensasi nyeri.
Kapsaisin terikat pada reseptor vanilloid tipe-C (VRI) dan membuika saluran kation sehingga teijadi
pemasukan berlebihan (influx) kalsium, Influx kalsium adalah respon refleks, yang menginisiasi
pelepasan neuropepiida (Substansi P). Neuropeptida bertanggung jawab atas nyeri chemogenic
regulasi suhu dan inflamasi neurogenie. IVnghambaiah terhadap saluran kalsium, akan
mengakibatkan pengurangan dan substansi l'dalan saraf sensoris dan kehilangan rasa nyeri,
Indikasi
Disetujui oleh Komisi I ; otot legang, ivmank
Kontra indikasi Belum diketahui
Peringatan
Penggunaan sampai 2 hari dan boleh digunakan lagi setelah 2 minggu. Jauhkan dari mata.
Efek Hematology :
Capsicum telah diketahui meningkatkan aktivitas fibrinolitic dan secara simultan menyebabkan darah
mengalami hypocoaguability.
Hypersensitivitas : gejala anafilaksis dan rhinokonjungtivitis telah dikaitkan dengan tanaman ini
karena komponen antigen. Kontak dapat menyebabkan infeksi kulit dilaporkan karena penggunaan
langsung cabai yang mengandung kapsaisin. Reaksi hipersensitivitas diketahui sebagai radang gusi
sel plasma oleh tanaman, dan bisa menyebabkan inflamasi radang gusi yang menyakitkan,
ketidaknyamanan dan pendarahan. Salah satu penelitian menduga alergi jarang teijadi dan sensitisasi
teijadi sendiri, tapi jarang diakibatkan oleh alergi pollen didasarkan pada pengetahuan reaksi silang
imunologi.
Efekrespirasi: Perubahan alveobronkiolitis dan fibrosis yang terjadi sebagai hasil dari dihirupnya debu
dari sediaan paprika yang digunakan setelah dosis tunggal intratekal. Hasil kronis karena cabai
dikaitkan dengan adanya peningkatan batuk.
Efek yang tidak diinginkan
Umum: Sampai saat ini belum ada kesimpulan kemungkinan membahayakan kesehatan atau efek
samping dalam penggunaan dan pemberian dosis terapeutik. Pemakaian secara internal bisa
meningkatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan menyebabkan diare, kolik saluran usus halus
dan batu empedu. Selain menghasilkan efek stimulasi, pemakaian eksternal dapat menyebabkan
pelepuhan atau pembentukan borok. Penyelidikan terhadap mutagenitas, teratogenitas dan
karsinogenitas menghasilkan hal yang kontradiksi.
Interaksi
Komponen aspirin dan asam salisilat Bioavailabi litas dari aspirin (asam asetilsalisilat) dan asam
salisilat berkurang ketika diberikan secara bersamaan dengan ekstrak Capsicum anuum yang
mengandung 100 mg kapsaisin per gram sebagai hasil dari efek terhadap saluran pencernaan oleh
kapsaisin.
Toksisitas
Dosis toksik mengarahkan pada ancaman ‘hypothemias’ yang mempengaruhi thermoreseptor.
Pemberian dosis tinggi dari obat atau tanaman pada jangka waktu yang lama bisa menyebabkan
20