Page 202 - 0. Buku Fisika SMA Kelas X
P. 202

D.  Perubahan Wujud Zat


                      o
                Suhu ( C)
                                           F                   Pada  tekanan  dan  suhu  tertentu,  suatu  zat
                                                          mempunyai  wujud  yang  tertentu  pula.  Apabila
                                          Q 3
             100               D   Q U                    suatu zat dalam keadaan tertentu mempunyai lebih
                                        E                 dari satu wujud, misalnya es yang sedang melebur
                           Q 2                            sebagian berbentuk padat dan sebagaian berbentuk
                                                          cair.    Dikatakan  suhu  zat  tersebut  dalam  keadaan
                                          Kalor (kalori)
                   B  Q L                                 seimbang  artinya  walaupun  kalornya  ditambah,
              0            C
                  Q 1                                     suhunya tidak berubah (tetap), sebab kalor tersebut
             -10  A                                       digunakan  untuk  merubah  wujud,  bukan  untuk
                                                          menaikkan suhu.
                Gambar 14 Grafik di atas terjadi pada
                 tekanan normal, yaitu 1 atmosfer.             Di bawah ini diambil contoh perubahan wujud
                                                                                       o
                                                          segumpal  es  bersuhu  -10  C  yang  dipanaskan
                                                          sampai  suhunya  mencapai  120       o C,  sehingga
                                                          wujudnya  menjadi  gas  (uap  air).  Pada  peristiwa
                                                          tersebut  wujud  es  tidak  langsung  berubah  begitu
                                                          saja  menjadi  uap,  tetapi  melalui  beberapa  tahap,
                                                          seperti terlihat pada gambar berikut.
                                                          Keterangan:
                                                          B = titik lebur es
                                                          C = titik beku air
                                                          D = titik didih air
                                                          E = titik embun uap air
            Keterangan Grafik:
            1.  Gambar AB (Q 1)
                Kalor  yang  diterima  oleh  es  (Q 1)  digunakan  untuk  menaikkan  suhu  agar  mencapai  titik
                                          o
                leburnya,  yaitu  sebesar  0  C.  Besarnya  kalor  yang  diterima  oleh  es  tersebut  dapat  dihitung
                dengan persamaan:
                           Q 1 = m . c. t AB           dengan  c = kalor jenis es

            2.  Gambar BC (Q L)
                             o
                Pada suhu 0  C dan tekanan 1 atm es telah mencapai titik leburnya. Penambahan kalor dari
                                                                              o
                luar (Q U) digunakan untuk melebur es menjadi air bersuhu 0  C. Jadi, kalor yang diterima es
                tersebut tidak digunakan untuk menaikkan suhu, melainkan untuk merubah wujud es menjadi
                air. Peristiwa ini disebut melebur atau mencair. Besarnya kalor yang digunakan untuk melebur
                es dapat dihitung dengan persamaan berikut.

                           Q L = m . L          dengan:  L = kalor lebur atau kalor laten (J/kg atau kal/g)

            3.  Gambar CD (Q 2)
                                                                      o
                Penamabahan  kalor  setelah  es  mencair  pada  suhu  0  C  dan  tekanan  1  atm  tersebut  (pada
                                                                       o
                gambar CD) digunakan untuk menaikkan suhu air dari 0  C sampai pada titik didih air, yaitu 100
                o
                 C pada tekanan 1 atm. Besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air tersebut
                dapat dihitung dengan persamaan berikut:


             190                                                                     Bab Fisika Kelas X SMA/MA
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207