Page 19 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 19
Dengan kata lain buku ini sangat relevan dengan Program
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang
kembali ke Pemerintah Nagari dan Gerakan Babaliak ka
Surau. Hakikat kembali ke Pemerintahan Nagari adalah
diberlakukannya hukum Adat Nan Sabatang Panjang di alam
Minangkabau yang di aplikasikan dengan hukum adat
salingka nagari. Begitu juga gerakan babaliak ka surau pada
hakikatnya ingin menjalankan ajaran ialam itu secara baik
dan benar di Nagari. Sehingga cita-cita Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) tidak hanya sekedar
ucapan jempol akan tetapi benar-benar dapat diamalkan
oleh masyarakat Minangkabau.
Salah satu program dan kegiatan LKAAM Sumatera
Barat adalah mengadakan musyawarah kerja (Muker)
LKAAM pada tanggal 16 – 17 Februari 2009 dengan
merangkul semua pihak khususnya pihak penegak hukum,
seperti kepolisian, Kejaksaan juga Pengadilan Tinggi, Badan
Pertanahan Nasional dan pihak lainnya yang ingin
mensinergikan penegakkan hukum adat dan hukum negara
di tengah arus globalisasi sekarang ini. Salah satu hasil dari
Muker tersebut adalah membentuk cikal bakal peradilan
adat di Nagari Percontohan, minimal terdapat satu nagari di
Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang menjadi cikal bakal
pelaksanaan peradilan adat tersebut. Peradilan adat ini akan
dibimbing langsung oleh pihak Kepolisian, Pengadilan
Tinggi hingga Pengadilan Negeri yang disiapkan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai nagari
percontohannya.
Buku ini diharapkan nantinya dapat membantu para
hakim adat atau sekurang kurangnya untuk dijadikan
referensi bagi masyarakat yang membutuhkan tentang seluk
xviii
Yus Dt. Parpatih