Page 31 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 31
01
tanah Minang.
Minangkabau bukanlah sebuah negara, bukan sebuah
kerajaan atau semacamnya, bukan pula wilayah protektorat
dari negara lain. Sekarang merupakan bagian dari NKRI
yang tidak mempunyai kepala pemerintahan secara
Hirarkhi. Walaupun disebut-sebut Datuk Katumanggungan
dan Datuk Perpatiah Nan Sabatang, dua saudara seibu
berlain Ayah sebagai Raja Minangkabau, mereka bukanlah
Raja, melainkan hanya lambang saja. Artinya Minangkabau
itu adalah daerah perwalian lindungan Datuk yang berdua.
Memang pernah ada Kerajaan Pagaruyung, namun kerajaan
ini tidak berdaulat di Minangkabau. Tapi bukankah Istana
Pagaruyung berada di Batusangkar? Betul!!! statusnya
menempel sebagaimana bupati berkantor di Kotamadya
yang bukan wilayahnya. Kalau begitu, daerah mana saja yang
dikatakan Minangkabau?
Pada awalnya Minangkabau meliputi daerah daerah
Luhak Nan Tigo (sekarang Kabupaten dan Kota), yaitu luhak
Tanah Datar, luhak Agam dan luhak 50 Kota. Kemudian
secara alami kawasan sekelilingnya yang disebut rantau
yang ikut menganut sistem kekerabatan Matrilinial yang
menjadi ciri khas Minangkabau. Walaupun rantau ini
merupakan kerajaan-kerajan lokal, tapi mereka juga
bersuku-suku dan punya kepala suku bergelar Datuk.
Namun pemerintahannya tetap dipegang Raja, sehingga
timbul ungkapan Luhak Bapanghulu Rantau Barajo. Nah,
daerah Rantau inilah daulatnya Pagaruyung.
Minangkabau tidak identik dengan Pagaruyung. Ada
perbedaan prinsipil antara keduanya yaitu:
Yus Dt. Parpatih