Page 18 - Tembok Kayu Berdasar Batu
P. 18
Gawai Menjadi Pawai
Kisah ini bermula dari suatu desa di seberang
samudra. Pada mulanya, desa itu dikenal sebagai desa yg
ramah-tamah. Penduduknya senang bercengkrama satu sama
lain. Setiap sore pintu pintu selalu terbuka, seakan-akan
mereka adalah orang-orang yang siap menerima tamu
sepanjang waktu.
Perempuan-perempuan muda pada mulanya adalah
koki koki terhebat yang pernah ada di dunia. Tangan-tangan
mereka begitu terampil menanak nasi, merancang bawang,
meracik bumbu, mengeluh kue dan memantik api untuk
memasak. Mereka menghafal lebih dari seribu resep masakan
di luar kepala.
Demikian pula para lelaki. Mereka pada mulanya
adalah pria petarung tangguh, pemburu yang gagah
berani,dan petani petani kekar yang siap memperjuangkan
tanah garapan nya meski wereng menyalak-nyalak.
Kehidupan desa tersebut berperan monoton tanpa ada
peringatan festival di setiap tahunnya. Karena bagi mereka,
menjaga silaturahmi pada tetangga saja sudah
cukup. Kebiasaan tersebut terus berjalan seperti itu, hingga
pada suatu hari datang sebuah kapal asing di pelabuhan.
18

