Page 13 - Tembok Kayu Berdasar Batu
P. 13
Sutarma sudah melarangnya untuk bekerja dan fokus belajar
tetapi Irfan berkata bahwa ia juga melakukannya untuk
mengisi waktu kosong setelah belajar. Pekerjaan tersebut
sama sekali tidak mengganggu belajarnya. Akhirnya sang
juragan tidak melarangnya lagi bahkan memberikan semangat
kepadanya.
Waktu pun berlalu dan tiba saatnya bagi Irfan untuk
mengikuti ujian kenaikan kelas. Namun lagi-lagi mereka
memerlukan biaya yang tidak sedikit berhubung Irfan Sekolah
di sekolah swasta. untuk bisa mengikuti ujian maka mereka
harus melunasi utang piutang terlebih dahulu. Keadaan
ekonomi yang susah membuat orang tuanya kembali
kebingungan dan putus asa. Adapun utang Irfan di sekolah
adalah sebesar Rp. 300.000 selama setahun itu. Saat pihak
sekolah menagih biaya Irfan tersebut orang tuanya meminta
agar diberikan waktu untuk bisa melunasinya.
Wulandari, yang tidak lain adalah wali kelas dari Irfan
sebenarnya sudah tahu bagaimana kesusahan yang dialami
oleh keluarga Irfan. Suatu sore ia pun datang ke rumah Irfan
dan sangat prihatin melihat keadaan mereka. Ibu Wulandari
tersebut meminta izin untuk melihat isi seluruh rumah itu.
Saat sampai di dapur dia melihat bahwa tidak ada nasi yang
akan mereka makan saat itu. Bahkan saat melihat kaleng
tempat mereka menyimpan beras, ia sangat bersedih karena
13

