Page 11 - Tembok Kayu Berdasar Batu
P. 11

bersih  di  rumahnya  juragan.  Sang  juragan  sudah  mengerti
               apa  yang  sedang  terjadi  saat  ini.  Dia  tahu  bahwa  seluruh

               umat  manusia  sedang  mengalami  begitu  banyak  kesulitan
               sejak  virus  Corona  melanda  dunia  termasuk  Indonesia.  Ada
               begitu banyak anak-anak di desanya yang akhirnya memilih

               untuk putus sekolah.
                       Lalu  pada  keesokan  harinya  juragan  Sutarma

               mendatangi  rumah  keluarga  Irfan.  Ketika  juragan  Sutarma
               duduk  berbincang  dengan  orang  tua  Irfan,  hatinya  begitu
               sedih  dan  terpukul  karena  selama  ini  ia  merasa  telah  lalai
               karena tidak memperhatikan kehidupan keluarga Irfan yang

               di mana keluarga ini  adalah orang yang sehari-hari bekerja
               di ladangnya. Setelah mendengar semua keluh kesah mereka

               juragan tersebut memberikan solusi untuk membelikan Irfan
               handphone pintar agar ia bisa bersekolah kembali dan dapat
               menggapai  cita-citanya.  Mendengar  hal  itu  orang  tuanya

               langsung  menangis  bahagia  karena  tidak  tahu  harus  bilang
               apa lagi kepada juragannya untuk mengucapkan terima kasih.
               Kalau  orang  tuanya  sampai  sujud  ke  tanah  dan  memegang

               kaki sang juragan. Tetapi juragan itu langsung mengangkat
               mereka dan berkata, “kenapa kalian sujud di kakiku, aku ini
               bukan  Tuhan.  Berterima  kasihlah  kepada  Tuhan  yang  telah

               bermurah hati. Lagi pula apa yang aku lakukan ini tidaklah
               seberapa dibandingkan apa yang telah kuterima dari Tuhan.

                                                                        11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16