Page 14 - FINAL E-MODUL SEJARAH REVOLUSI NASIONAL DI MALANG 1945-1949 OLEH ALIMATUL SA'ADAH (FINAL-SKRIPSI)
P. 14

KEREN! Kalian Sudah Memahami Sejauh Ini,
                               Ayo Lanjutkan!!!


     3.3 Puncak Perjuangan Mempertahankan Kota Malang 31 Juli 1947
           Pada tanggal 31 Juli 1947 Pasukan Belanda berhasil masuk ke Kota Malang
     setelah pertempuran tidak seimbang dengan semua Pejuang Indonesia. Taktik
     yang  diambil  Pasukan  Belanda  dengan  meluncurkan  serangan  pada  pukul
     02.00  pagi  ketika  semua  tentara  dan  warga  Kota  Malang  tengah  beristirahat
     seolah  menjadi  alarm  yang  membuat  semua  pejuang  berlari  menuju  pos
     pertahanan dan melakukan perlawanan (Nasution, 1978: 265).

               Di  Tengah  pertempuran  sengit  antara  Pasukan  Belanda  dengan  Tentara
     Indonesia yang bersenjata, muncul Pasukan Bambu Runcing yang terdiri atas
     Pemuda  Kauman,  Belakang  Lodji  atau  Kasin  yang  berusaha  melakukan
     perlawanan Terhadap Pasukan Belanda. Namun perbedaan senjata yang ada
     berhasil  menyudutkan  para  pemuda  dan  tentara  indonesia  karena  tanpa
     ampun  Pasukan  Belanda  terus  menggerakkan  meriam  tank  di  jalan  kota
     malang  dan  melindas  semua  yang  dilewati,  termasuk  pohon-pohon,  kursi,
     dan  drum  yang  sengaja  dipasang  oleh  pejuang  kota  malang  untuk
     menghambat masuknya Pasukan Belanda.
          Utamanya dalam Perlawanan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar)
     terhadap Pasukan Belanda di Jalan Salak. Berawal dari Pasukan Belanda yang
     bergerak  dari  Jalan  Idjen  Boulevard  di  depan  gereja  katolik  melepaskan
     tembakannya  ketika  melihat  pasukan  TRIP  yang  membawa  senjata,
     perlawanan tidak seimbang begitu terlihat sehingga membuat pasukan TRIP
     harus  berpencar  akan  tetapi  kepungan  dari  Pasukan  Belanda  dari  arah  Jalan
     Tanggamus, Jalan Dempo, Jalan Kerinci, dan Jalan Gede menuju Jalan Salak
     membuat  Pasukan  TRIP  terkepung  sehingga  mereka  yang  terkepung
     mendapatkan  tembakan  beruntun  tanpa  ampun  dari  Pasukan  Belanda,
     sedangkan beberapa Pasukan TRIP yang berhasil lolos menyelinap ke kebun
     tebu di Desa Klampok Kasri. tercatat dari peristiwa Perlawanan TRIP terhadap
     Pasukan Belanda menewaskan 34 anggota TRIP (Kharisma & Sumarno, 2016:
     950).

                      Pembahasan Belum Selesai
           Sekali Lagi, Ayo Cari Tau Pada Halaman Berikutnya!!!
                KONDISI KOTA MALANG PASCA
                   Cari Tau Pada Halaman Berikutnya!!!
                 AGRESI MILITER BELANDA I
                              13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19