Page 25 - KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
P. 25

sebesar Rp. 50.000.000,00 terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2007 dilakukan
        pemeriksaan, dan pada tanggal 6 Januari 2010 diterbitkan surat ketetapan pajak yang menyatakan rugi fiskal
        sebesar  Rp  70.000.000,00.  Berdasarkan  surat  ketetapan  pajak  tersebut  Direktur  Jenderal  Pajak  akan
        mengubah perhitungan Penghasilan Kena Pajak tahun 2008 menjadi sebagai berikut: Penghasilan Neto Rp.
        200.000.000,00, rugi menurut ketetapan pajak tahun 2007 Rp. 70.000.000,00 (-). Penghasilan Kena Pajak
        Rp.  130.000.000,00.  Dengan  demikian  penghasilan  kena  pajak  dari  Surat  Pemberitahuan  yang  semula
        Rp50.000.000,00,  yang  diperoleh  dari  (Rp.  200.000.000,00  –  Rp.  150.000.000,00)  setelah  pembetulan
        menjadi Rp. 130.000.000,00 (Rp200.000.000,00 -  Rp70.000.000,00).

            a)   Pembayaran:  Pembayaran  adalah  proses  membayar  pajak  yang  telah  dihitung  dan  ditentukan
               jumlahnya. Pembayaran pajak dapat dilakukan secara tunai maupun non-tunai, seperti transfer
               bank  atau  kartu  kredit.  Pembayaran  harus  dilakukan  dalam  waktu  yang  telah  ditetapkan  oleh
               otoritas pajak, jika tidak maka dapat dikenakan sanksi dan denda.
            b)   Pemotongan  atau  Pemungutan:  Pemotongan  atau  pemungutan  adalah  proses  mengurangi
               sebagian  atau  seluruh  jumlah  pajak  yang  harus  dibayarkan  oleh  wajib  pajak  dengan  cara
               memotong  atau  memungut  langsung  dari  sumber  pembayaran,  seperti  gaji  atau  penghasilan
               lainnya. Pemotongan atau pemungutan ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga, seperti bank,
               pemberi kerja, atau instansi pemerintah.
            c)   Pelaporan: Pelaporan adalah proses melaporkan informasi keuangan dan pajak kepada otoritas
               pajak,  baik  itu  mengenai  pendapatan,  pengeluaran,  maupun  aset  yang  dimiliki.  Pelaporan  ini
               penting  untuk  memastikan  bahwa  wajib  pajak  telah  memenuhi  kewajiban  perpajakannya  dan
               untuk membantu otoritas pajak dalam memantau pelaksanaan ketentuan perpajakan. Pelaporan
               dapat dilakukan dalam bentuk laporan pajak atau laporan keuangan, tergantung dari jenis wajib
               pajaknya.

            Tata  cara  pembayaran,  pemotongan  atau  pemungutan,  dan  pelaporan  dalam  ketentuan  umum
        perpajakan diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
        Perpajakan  (KUP).  Pembayaran  pajak  dilakukan  dengan  menggunakan  SPT  (Surat  Pemberitahuan)  atau
        surat tagihan pajak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Selain itu, pembayaran pajak juga
        dapat dilakukan melalui sistem perbankan atau melalui bank yang telah ditunjuk oleh DJP. Pemotongan atau
        pemungutan pajak adalah pengurangan atau pengambilan sebagian dari penghasilan atau pembayaran untuk
        selanjutnya disetorkan kepada DJP. Pemotongan atau pemungutan pajak dilakukan oleh pihak tertentu yang
        telah  diwajibkan  untuk  melakukan  pemotongan  atau  pemungutan,  seperti  perusahaan  atau  individu  yang
        membayar  gaji  atau  honorarium  kepada  karyawan  atau  pegawai.  Pelaporan  pajak  adalah  penyampaian
        informasi tentang kewajiban perpajakan kepada DJP. Pelaporan pajak dilakukan dengan cara mengisi SPT
        melalui  elektronik  atau  mengirim  formulir  SPT  secara  manual  ke  kantor  pajak  yang  terdekat.  Pelaporan
                                                                     Page | 21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30