Page 9 - Linguistik Forensik
P. 9
BAB I
LINGUISTIK, FORENSIK, DAN LINGUISTIK FORENSIK
1.1 Hakikat Linguistik
Linguistik merupakan ilmu bahasa atau kajian ilmiah tentang
bahasa (Kridalaksana, 2009). Pengertian linguistik juga dirumuskan oleh
Tarigan (1986) yang menyatakan bahwa linguistik merupakan kumpulan
pengetahuan yang diperoleh melalui penerapan metode ilmiah pada
fenomena linguistik. Pada umumnya, linguistik dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang bahasa, atau ilmu yang objek kajiannya adalah bahasa.
Pembelajaran linguistik sangatlah penting karena bahasa merupakan alat
komunikasi terpenting bagi seluruh manusia. Contohnya, pada
kehidupan sehari-hari, masyarakat menggunakan berbagai bentuk
bahasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan manusia
yang terpenting adalah dapat berkomunikasi dengan orang lain
dikarenakan tidak dapat dipungkiri bahwa manusia merupakan
makhluk sosial yang saling berhubungan dan saling membutuhkan.
Ketika orang berkomunikasi satu sama lain, hubungan timbal balik
tercipta di antara mereka. Timbal balik terdiri dari berbicara dan
memahami. Ketika seseorang berbicara, maka lawan bicaranya
memahami apa yang dibicarakan dikarenakan apa yang dikatakan
seseorang mempunyai makna. Makna dapat diartikan sebagai maksud
penutur, pengaruh suatu satuan kebahasaan terhadap pemahaman
persepsi atau tingkah laku orang atau sekelompok orang, hubungan
simbol-simbol kebahasaan dalam arti kebahasaan dan sifat
ekstralinguistik atau korespondensi antarbahasa sebagai serta semua
yang dirujuknya (Kridalaksana, 1993).
1