Page 15 - BUKU PENDAMPING ELEKTRONIK MATERI TEKS PUISI KELAS X SMA
P. 15
“Tak ada yang lebih bulan Juni merupakan simbol
tabah ketabahan dalam menghadapi
Dari hujan bulan tantangan dan rintangan.
juni”
2. Imaji/Citraan “Dirahasiakannya Penulis menciptakan gambaran visual
rintik rindunya dengan rintik rindu sebagai unkapan
Kepada pohon kerinduan. Pohon bunga dilambangkan
berbunga itu” sebagai objek yang diidamkan. Pada
(Imaji visual) larik ini menyiratkan perasaan rindu
tanpa kata-kata.
3. Kata Konkret Kata konkret Menggambarkan objek konkret yang
“pohon berbunga” memiliki keindahan dan keceriaan
“Dirahasiakannya bunganya. Menjadi objek untuk
rintik rindunya menerima sebuah rindu dalam puisi
Kepada pohon tersebut.
berbunga itu”
4. Makna Kias "Tak ada yang lebih Hujan bulan Juni digambarkan sebagai
(Konotasi) arif sosok yang sangat arif atau bijak dalam
Dari hujan bulan menyikapi hal-hal yang tak terucapkan.
juni"
5. Gaya Bahasa Majas (Metafora) Hujan bulan Juni diibaratkan sebagai
(Majas) "Dihapusnya jejak- sosok yang mampu menghapus jejak-
jejak kakinya / jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan.
yang ragu-ragu di Menggambarkan bahwa hujan bulan
jalan itu" Juni mampu menghilangkan keraguan
dan ketidakpastian dalam langkah-
langkah kita.
6. Versifikasi (rima, Bait pertama Rima: pada bait pertama berima “a-i-a-
ritme, dan “Tak ada yang lebih u”
metrum) tabah Ritme: berdasarkan pembagian ritme
Dari hujan bulan bagian pertama puisi memiliki ritme
juni yang lambat dan kata-kata yang terdiri
Dirahasiakannya dari dua vokal. Sedangkan bagian dua
rintik rindunya memiliki ritme yang lebih cepat dan
Kepada pohon yang kata-kata terdiri dari tiga vokal
berbunga itu” Metrum: pada puisi ini tidak memiliki
metrum yang teratur atau konsisten.
Puisi ini memiliki metrum yang bebas.
7. Perwajahan Puisi “Hujan Bulan Pada puisi tersebut tidak memiliki
Puisi (Tipografi) Juni” tipografi khusus.
Buku Pendamping Elektronik Materi Teks Puisi Kelas X SMA | 15