Page 2 - IKAK P7
P. 2
12
2.1.2 Komponen Intellectual Capital
Definisi-definisi tentang intellectual capital tersebut di atas kemudian telah
mengarahkan beberapa peneliti untuk mengembangkan komponen spesifik atas
intellectual capital. Pulic mengklasifikasikan intellectual capital dalam nilai tambah
(value added) yang didapatkan dari selisih pendapatan (input) perusahaan dengan
seluruh biaya (output). Lebih lanjut lagi, nilai tambah intellectual capital dibagi
menjadi capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital
(STVA). Ketiga kategori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Human Capital
Human Capital merupakan kombinasi dari knowledge, skill, innovativeness,
dan kemampuan individu dalam sebuah perusahaan. Menurut Baroroh
(2013:174) human capital yang tinggi akan dapat mendorong peningkatan
kinerja keuangan. Human capital merupakan kombinasi dari pengetahuan,
keterampilan, inovasi, dan kemampuan seseorang untuk menjalankan
tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai. Human capital dapat
meningkat jika perusahaan dapat memanfaatkan dan mengembangkan
pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan karyawan secara efisien.
Dengan memiliki karyawan yang memiliki keterampilan dan keahlian maka
dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
2. Structural Capital / Organizational Capital
Menurut Menurut Baroroh (2013:174) structural capital merupakan
kemampuan organisasi meliputi infrastruktur, sistem informasi, rutinitas,
prosedur dan budaya organisasi yang mendukung usaha karyawan untuk
menghasilkan intelektual yang optimal. Suatu organisasi yang memiliki
prosedur yang baik maka intellectual capital akan mencapai kinerja secara
optimal. Structural capital menjadi infrastruktur perusahaan yang
membantu meningkatkan produktivitas karyawan. Termasuk dalam hal ini
adalah database, organizational charts, process manuals, strategies
routines, dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari
materialnya.