Page 12 - Info Akuakultur 95 Desember 2022
P. 12
Laporan Utama
siklus berikutnya. Pada titik Penyakit udang terutama AHPND (BPBAP) Takalar ini, budidaya udang
jenuh, ekosistem tak lagi mampu masih menjadi momok bagi para intensif harus dilakukan berdasarkan
menanggung beban limbah budidaya petambak ketika masih banyak teori dua prinsip utama, yaitu “terukur”
dan kegagalan beruntun pun dimulai. yang belum bisa memastikan asal- dan “berkelanjutan”. Apalagi dalam
Akibatnya, beberapa tambak dengan muasal timbulnya penyakit tersebut menghadapi isu resesi ekonomi 2023.
program densitas tebar tinggi untuk serta penanganannya secara baik dan Budidaya secara terukur dilakukan
mengejar produktivitas per Ha yang benar. Kendala dan tantangan dalam dengan menerapkan upaya meminimal-
Sukri Y. Jambak Dian Rahmadhani Nur Muflich Juniyanto Muhibbudin Koto
tergolong wah hanya bertahan budidaya udang bisa kita sikapi secara kan risiko kegagalan disertai efisiensi
beberapa siklus, lalu tutup dan bijak dengan cara mengevaluasi sistem secara baik. Sementara budidaya berke-
berhenti berproduksi. Tambak menjadi yang dikembangkan secara internal lanjutan dilakukan dengan menerapkan
mangkrak dan dibiarkan terlantar dan eksternal. upaya menjaga lingkungan sehingga
menunggu pemulihan daya dukung Faktor internal lebih cenderung bisa memberikan dampak positif.
agar bisa berproduksi kembali. pada evaluasi sistem budidaya, yang Bukan hanya pada lingkungan sekitar,
Terjadinya buka-tutup usaha mengacu pada manajemen budidaya, tetapi juga pada keberlanjutan usaha
tambak di negeri ini akibat nafsu manajemen pemberian pakan, budidaya udang itu sendiri.
berproduksi tinggi untuk sesaat. Jika manajemen lingkungan dan kualitas Penyesuaian padat tebar di bawah
budidaya berorientasi pada produksi air, manajemen kesehatan udang, serta carrying capacity tambak sangat pen-
yang berkesinambungan—dengan sistem dan teknologi yang digunakan. ting diperhatikan untuk meminimalkan
padat tebar berdasarkan daya dukung Sementara kendala dan tantangan kegagalan budidaya. Penerapan padat
lahan dan lingkungan, Indonesia masih secara eksternal terutama dari sisi tebar yang sesuai akan mempermudah
sangat prospek. harga, kualitas udang yang diterima menjaga kualitas air. Jika limbah terkon-
“Low cost adalah salah satu prinsip pasar, serta kebijakan yang ada. trol, risiko serangan penyakit menjadi
dasar yang harus dilakukan dalam “Tantangan pada 2023 bisa lebih rendah dan berdampak positif
budiaya agar bisa bersaing di pasar kita sikapi dengan tetap selalu pada peningkatan pertumbuhan udang.
ekspor. Sementara mortalitas yang tinggi mengupayakan yang terbaik dalam Sementara tuntutan peningkatan
dalam proses budidaya adalah salah satu budidaya, terobosan baru, serta produksi dengan mengabaikan carrying
penyebab tingginya biaya operasional inovasi untuk mencapai efisiensi untuk capacity akan berdampak negatif bagi
tambak. Salah satu solusi yang harus kita bersaing dengan negara lain,” ujar Dian. keberlanjutan usaha dan bisa mening-
lakukan adalah mengevaluasi densitas “Prospek usaha tambak udang di katkan risiko kegagalan budidaya.
tebar,” jelas Sukri. tahun 2023 masih tetap menjanjikan,
Pendapat senada juga dilontarkan terutama jika dilakukan dengan Pentingnya kolaburasi semua pihak
Dian Rahmadhani, AM PT Matahari metode budidaya yang tepat sesuai Menghadapi resesi ekonomi
Sakti area Jabar, Jateng, dan prinsip Cara Budidaya Ikan yang 2023, petambak udang Indonesia
Kalimantan. Menurutnya, kendala Baik (CBIB),” ungkap Nur Muflich harus meningkatkan daya saing dan
penyakit dan lingkungan masih sebagai Juniyanto. Menurut Kepala Balai nilai tawar (bargaining position)
isu utama dalam budidaya udang. Perikanan Budidaya Air Payau yang baik. Dengan begitu, diperlukan
12 Edisi No. 95/Tahun VIII/Desember 2022 | Info Akuakultur

