Page 13 - kelas10_b_indo_E_kusnadi.pdf
P. 13
A Menentukan Ide Pokok Bacaan dengan
Membaca Cepat
Sebagai seorang pelajar tentu kamu sudah terbiasa membaca.
Seringkali kamu diminta oleh guru untuk membaca dalam hati buku
pelajaran di kelas. Dalam waktu yang singkat, kamu diharapkan dapat
memahami materi pelajaran, sebelum guru kamu menjelaskannya lebih
lanjut. Kegiatan membaca semacam itu tergolong kegiatan membaca
cepat.
Membaca cepat adalah sejenis membaca dalam hati secara intensif,
yang menuntut mata kita untuk bergerak dengan cepat, melihat,
memperhatikan suatu teks/bacaan untuk mencari atau mendapatkan
suatu informasi/penerangan (H.G. Tarigan, 1987: 22). Seorang siswa
dapat dikatagorikan mempunyai kemampuan membaca yang baik jika
mampu memahami suatu bacaan, dengan kecepatan membaca 250 kata/
menit. Target utamanya bukanlah kamu harus secepat mungkin
membaca teks, tetapi bagaimana kamu dapat memahami isi suatu teks
dengan membaca secepat mungkin.
Agar target membaca cepat tercapai secara maksimal, kamu dapat
melakukannya dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Bacalah teks bacaan paragraf demi paragraf secara runtut, sebab
dalam satu paragraf paling tidak ada satu hal yang penting, yang
ingin disampaikan penulis pada pembacanya.
b. Perhatikan hubungan paragraf satu dengan yang lainnya.
Adakalanya suatu paragraf merupakan paragraf penegas dari paragraf
yang lain. Dalam kaitan ini kamu dapat memperhatikan kata
penghubung paragraf yang digunakan.
c. Perhatikan bagaimana penulis mengungkapkan alasan-alasan,
perincian-perincian, contoh-contoh, membandingkan atau
mempertentangkan suatu hal. Pada umumnya semua itu untuk
memperjelas pokok permasalahan.
Pada pertemuan kali ini coba baca teks berikut ini dalam hati dengan
waktu lima menit!
Setelah kamu selesai membaca, tutuplah teks bacaan dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan Pelatihan 1 tanpa melihat teks bacaan
kembali!
Menanamkan Asertivitas pada Remaja
Di era keterbukaan ini, setiap orang rasanya tidak perlu takut lagi
untuk mengemukakan atau mengekspresikan pendapat. Kebebasan
berekspresi ini, bahkan telah dijamin oleh negara secara konstitusional.
Sayangnya orang masih merasa takut mengemukakan keinginan atau
pendapatnya secara terbuka. Perasaan malu dan takut semacam ini juga
sering ditemui di dalam diri siswa di sekolah, khususnya mereka yang
masih di usia remaja.
2 2 2 2 2
Bahasa Indonesia 1
Bahasa Indonesia 1
u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u
Bahasa Indonesia 1