Page 182 - Buku 9
P. 182

al desa yang dulu pernah hidup: gotong royong dan musy-
            awarah.  Tetapi, mereka mencatat bahwa demokrasi desa
            rupanya telah  mengalami  kemunduran karena perubahan
            sosial-ekonomi dan pergeseran kepemimpinan kepala desa.
            Mereka  mencatat  beberapa  bukti  kemunduran demokrasi
            desa di era modern. Pertama, lurah (kepala desa) tidak lagi
            menggunakan cara demokrasi, tidak lagi menjadi “bapak”
            bagi rakyatnya,  kades lebih menjadi administrator  ketim-
            bang menjadi pemimpin. Kedua, pertumbuhan  penduduk
            telah menyebabkan keterbatasan tanah sehingga tidak ada
            lagi pemerataan dan kepemilikan  tanah secara komunal.
            Ketiga, masuknya partai-partai politik ke desa yang menye-
            babkan  berubahnya struktur kekuasaan  desa.  Keempat,
            kemunduran demokrasi tradisional juga disebabkan oleh
            polarisasi  kemerdekaan,  konflik  mengenai  land reform,
            meluasnya  pembangunan pertanian dan desa, yang kes-
            emuanya  menimbulkan perubahan  fungsi  ekonomi kades
            dan keikutsertaan masyarakat  dalam proses  politik dan
            pembangunan desa.
               Buku ini melampaui (beyond) pandangan romantis dan
            pandangan kritis itu. Republik desa yang demokratis bisa
            diorganisir dan diciptakan. UU  Desa telah  memberikan
            kerangka  institusional  untuk melembagakan demokrasi
            desa, mulai dari aspek kepemimpinan, akuntabilitas, par-
            tisipasi, deliberasi,  representasi dan sebagainya. Institu-
            sionalisasi dan pendalaman demokrasi desa membutuhkan
            pembelajaran, pendampingan,  pengorganisasian, gerada-
            kan, kaderisasi dan seterusnya.




            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187