Page 200 - Buku 9
P. 200

desa meliputi: (a) Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan
            akuntabilitas pemerintahan desa dan pembangunan Desa;
            (b)  Meningkatkan  prakarsa,  kesadaran dan partisipasi
            masyarakat Desa dalam pembangunan desa yang partisipa-
            tif; (c) Meningkatkan sinergi program pembangunan Desa
            antarsektor; dan (d) Mengoptimalkan aset lokal desa secara
            emansipatoris.

               Pendampingan  desa  mencakup  pengembangan
            kapasitas teknokratis dan pendidikan politik. Kap-
            asitas teknokratis mencakup  pengembangan  pengetahuan
            dan keterampilan terhadap  para pelaku desa  dalam hal
            pengelolaan  perencanaan, penganggaran, keuangan, ad-
            ministrasi, sistem  informasi dan sebagainya.  Pendidikan
            politik berorientasi pada penguatan active and critical cit-
            izen,  yakni  warga yang aktif, kritis,  peduli,  berdaulat  dan
            bermartabat. Hal ini antara lain merupakan kaderisasi
            yang melahirkan  kader-kader lokal militan sebagai  peng-
            gerak pembangunan desa dan demokratisasi. Kaderisasi ti-
            dak identik dengan pendidikan dan pelatihan, namun juga
            membuka ruang-ruang publik politik dan mengakses pada
            forum musyawarah  desa, yang membicarakan  dan mem-
            perjuangkan kepentingan warga. Kepemimpinan lokal yang
            berbasis masyarakat, demokratis dan visioner bisa dilahir-
            kan melalui kaderisasi ini, sekaligus emansipasi para kader
            dalam kehidupan berdesa.
               Pendampingan tidak boleh bersifat apolitik, teta-
            pi  harus  berorientasi  politik. Pendampingan apolitik
            hadir dalam bentuk pengembangan kapasitas teknokratis



            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205